Taipei, 11 Juli (CNA) Sebuah akun media sosial Facebook yang mengatasnamakan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei adalah palsu, dengan bantuan keuangan untuk pekerja migran Indonesia (PMI) yang ditawarkannya juga penipuan, Kadir, analis bidang ketenagakerjaan KDEI mengonfirmasi kepada CNA, Jumat (11/7).
Akun palsu atas nama "KDEI Taipe" tersebut memakai foto profil, dengan gambar hingga isi konten yang sama dengan akun resmi KDEI Taipei. Bedanya, akun resmi KDEI telah mendapat 51 ribu pengikut, sedangkan akun palsu baru mendapat 149, menurut pantuan CNA.
Berdasarkan pantuan CNA, akun palsu tersebut juga mengunggah iklan dengan judul "Program bantuan sosial untuk TKI & TKW", mengarahkan pengikut agar masuk melalui tautan nomor Whatsapp yang mereka klaim untuk diproses pengajuan bantuan keuangan.
Menurut pengamatan CNA, ada sekitar 679 pengikut yang telah menekan tombol suka dan 63 orang berkomentar. Salah satu yang tertarik dengan program tersebut adalah PMI Taiwan yang sedang meminta penjelasan lebih detil bagaimana caranya mengajukan bantuan keuangan.
Melalui wawancaranya bersama CNA, Kadir mengatakan bahwa KDEI telah sering memberikan edukasi mengenai beragam penipuan yang melibatkan PMI. Ia pun merujuk pada sebuah rilis pers yang pernah diunggah kantor tersebut.
KDEI pernah memberikan rilis pers mengenai penipuan yang mengatasnamakan KDEI maupun lembaga pemerintah Indonesia lainnya. Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan berbagai media sosial untuk melakukan penipuan, tulis keterangan tersebut.
Adapun beberapa bentuk penipuan yang kerap dialami PMI Taiwan, antara lain pengumuman palsu mengatasnamakan KDEI, Kementerian/Lembaga Pemerintah Indonesia, atau otoritas Taiwan, menurut rilis pers itu.
KDEI mengimbau agar warga negara Indonesia (WNI) di Taiwan selalu cek informasi yang beredar dengan informasi di situs web dan media sosial mereka. Apabila ragu, WNI dipersilakan menghubungi KDEI untuk memastikan kebenaran informasi, tulis keterangan tersebut.
Terkait penipuan lowongan pekerjaan atau pindah job palsu, KDEI memberikan pernyataan yang mengingatkan PMI untuk selalu memastikan keabsahan perusahaan dan posisi pekerjaan sebelum mengirimkan informasi pribadi atau melakukan pembayaran dengan alasan apa pun.
Untuk pertemanan palsu di medsos, KDEI mengimbau WNI agar berhati-hati terhadap permintaan pertemanan di media sosial dari seseorang yang tidak dikenal. Saat berteman di medsos, keterangan tersebut mengimbau untuk menghindari membagikan data pribadi dan jangan melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
Sementara untuk penipuan transaksi daring, KDEI mengingatkan WNI agar memastikan keamanan situs atau aplikasi yang dipergunakan saat melakukan pengiriman, jual-beli barang, penukaran uang, dan lainnya yang dilakukan secara daring.
KDEI meminta WNI untuk tidak membagikan nomor PIN kepada pihak mana pun, termasuk kepada mereka yang mengaku berasal dari bank atau otoritas Taiwan, tulis pernyataan tersebut.
Terkait penipuan berkedok tawaran kerja sama bisnis, KDEI mengimbau agar WNI waspada terhadap orang tidak dikenal menawarkan kerja sama atau bergabung dalam bisnis dengan biaya murah namun menghasilkan keuntungan yang menggiurkan. Tawaran palsu seperti ini sering terjadi di Taiwan, menurut keterangan.
Di sisi lain, terkait menang undian palsu, KDEI mengimbau WNI yang tidak pernah mengikuti undian namun tiba-tiba memenangkannya untuk mengabaikan pesan atau telepon dari nomor tidak dikenal yang meminta untuk mentransfer sejumlah uang, menurut keterangan tersebut.
Apabila menjadi korban penipuan, KDEI mengimbau WNI untuk mengumpulkan bukti dan segera melaporkan kejadian ke kantor polisi setempat, serta menghubungi saluran siaga Pelindungan WNI mereka di +886901132000 atau Saluran Siaga Anti-Penipuan Kepolisian Taiwan di 165.
Selesai/JC