Taipei, 7 Juli (CNA) Saudara kembar Taiwan, Lee Fang-jen (李芳任) dan Lee Fang-chih (李芳至), mengalahkan rekan senegaranya Chang Ko-chi (張課琦) dan Po Li-wei (柏禮維) dengan skor 21-19 dan 21-19 untuk merebut gelar ganda putra di BWF Canada Open di Markham, Ontario, Minggu (6/7) waktu setempat.
Pasangan unggulan teratas ini meraih medali emas BWF Super 300 pertama mereka dan mengamankan gelar ganda putra Canadian Open pertama untuk Taiwan sejak 2014.
Lee bersaudara sebelumnya telah kalah dalam empat dari enam pertemuan terakhir melawan Chang/Po, meskipun memiliki peringkat dunia yang lebih tinggi -- No. 22 dibandingkan No. 77.
Pertandingan final ini kembali menjadi pertarungan yang sengit. Setelah gim pertama imbang 17-17, si kembar berhasil unggul dengan torehan 4-2 di akhir untuk mengamankan kemenangan.
Chang dan Po memimpin 17-13 di gim kedua, namun saudara kembar tersebut bangkit dengan raihan 8-2 untuk memastikan kemenangan.
Pelatih Lee Sung-yuan (李松遠) mengatakan kepada CNA bahwa kemenangan saudara kembar ini berkat kekompakan dan tempo permainan yang lebih cepat, yang "Memberikan tekanan kepada lawan melalui kontrol serangan yang lebih baik secara keseluruhan."
"Penampilan mereka dalam beberapa pertandingan terakhir stabil dan terus membaik. Gelar ini jelas menjadi suntikan moral bagi mereka," kata sang pelatih.
Kemenangan ini juga akan meningkatkan peringkat dunia mereka dan memperbesar peluang mereka untuk masuk tim nasional Asian Games tahun depan, setelah sebelumnya gagal di semifinal dan final Super 300, tambahnya.
Menurut pelatih, Lee Fang-jen dan Lee Fang-chih, yang lahir dengan selisih dua menit, baru mulai bermain bulu tangkis kompetitif saat SMP dan mulai berpasangan di ganda saat SMA.
Kedua saudara berusia 27 tahun ini memiliki kepribadian dan gaya bermain yang sangat berbeda di dalam dan di luar lapangan, kata sang pelatih, dan telah mengalami transformasi besar sejak pelatih tersebut mulai melatih mereka pada 2016, saat mereka berusia 18 tahun.
Sang kakak, Lee Fang-jen, lebih dominan dan emosional di awal karier mereka, namun peran tersebut kini telah berbalik, ujar pelatih.
Di lapangan, tambah pelatih, Lee Fang-jen mengandalkan kekuatan dan kecepatan, sementara sang adik, Lee Fang-chih, lebih mengandalkan teknik.
Selesai/ML/JC