Taichung, 9 Juni (CNA) Rumah Sakit (RS) Asia University mengatakan mereka mulai Senin (9/6) memberhentikan aktivitas medis seorang dokter mereka yang sebelumnya dinyatakan Pemerintah Kota Taichung telah melakukan pelecehan seksual terhadap pasien wanita saat konsultasi tahun lalu.
Menurut laporan Mirror Media, Direktur Departemen Obstetri dan Ginekologi RS Asia University bermarga Chen (陳) pada 2024 diduga menyentuh tubuh seorang pasien wanita dan melakukan pelecehan verbal dengan dalih konsultasi medis.
Korban awalnya mengajukan pengaduan ke pihak rumah sakit, namun tidak membuahkan hasil, sehingga ia melapor ke Pemerintah Kota Taichung, yang kemudian memutuskan pelecehan seksual itu memang terjadi, menurut laporan tersebut, yang mencatat Chen kemudian tetap melayani pasien.
Menanggapi hal ini, pihak rumah sakit pada Senin sore mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa mulai hari itu mereka memberhentikan seluruh aktivitas medis Chen demi melindungi hak-hak dokter dan pasien serta menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Sebelumnya, pihak rumah sakit pada Senin pagi menyampaikan melalui rilis pers bahwa setelah putusan dikeluarkan Biro Urusan Sosial Kota Taichung beberapa waktu lalu, Chen telah mengajukan banding sesuai peraturan, dan sedang ditangani instansi terkait.
Pihak rumah sakit saat itu mengatakan mereka sedang menunggu proses ini, dan jika hasilnya membuktikan adanya pelanggaran, mereka akan mengadakan rapat penilaian personalia untuk membahas sanksi yang sesuai tingkat keseriusan perbuatannya.
Dalam rilis pers itu, rumah sakit menjelaskan bahwa pada 9 Mei tahun lalu, setelah menerima pengaduan, mereka segera mengatur staf perempuan dari bagian kepegawaian untuk menghubungi pelapor guna mendalami kasus.
Pada 20 Mei tahun yang sama, kata RS Asia University, mereka juga secara aktif menghubungi pelapor melalui telepon untuk menanyakan kondisi dan kemajuan penanganan kasus, dan sembilan hari kemudian pasien itu diundang untuk datang ke rumah sakit.
(Oleh Su Mu-chun dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF