New Delhi, 6 Jun. (CNA) EVA Air yang berbasis di Taiwan telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan International Air Transport Association (IATA) untuk bergabung dengan platform Turbulence Aware milik IATA, dengan tujuan meningkatkan keselamatan penerbangan melalui berbagi data secara real-time.
"Kami percaya bahwa bergabung dengan Turbulence Aware akan membantu pilot dan petugas pengatur penerbangan untuk menganalisis data real-time, merencanakan dan memilih jalur penerbangan yang tepat guna menghindari area dengan risiko turbulensi yang lebih tinggi, serta memastikan keselamatan penumpang dan pesawat," kata Presiden EVA Air, Clay Sun (孫嘉明), pada hari Senin (2/6).
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Sun dan Direktur Jenderal IATA, Willie Walsh, pada hari Minggu selama pertemuan umum tahunan IATA yang berlangsung selama tiga hari di New Delhi. Sun mencatat bahwa turbulensi menjadi lebih sering terjadi akibat perubahan iklim, sehingga menimbulkan tantangan yang semakin besar terhadap keselamatan dan operasional penerbangan.
"Meskipun teknologi semakin maju, turbulensi masih menjadi salah satu kondisi cuaca yang paling sulit untuk diprediksi," kata Sun, menjelaskan bahwa turbulensi ringan dapat menyebabkan pesawat berguncang, sementara turbulensi parah dapat menyebabkan kerusakan struktural pada pesawat.
Walsh menyambut keikutsertaan EVA Air, seraya menambahkan bahwa kemitraan ini akan meningkatkan kemampuan kru dan petugas pengatur penerbangan di seluruh dunia untuk meningkatkan keselamatan penerbangan, efisiensi bahan bakar, dan kenyamanan penumpang.
"Dengan data yang dilaporkan oleh setiap maskapai, kami dapat memberikan gambaran yang lebih jelas kepada kru penerbangan dan petugas pengatur penerbangan, sehingga platform ini menjadi lebih bermanfaat dalam mengurangi dampak turbulensi," kata Walsh.
Menurut Walsh, maskapai-maskapai yang berpartisipasi menghasilkan total 51,8 juta laporan turbulensi pada tahun 2024, meningkat 35 persen dari tahun 2023, yang menurutnya akan sangat bermanfaat dalam mengurangi kerusakan akibat turbulensi.
Setelah partisipasi EVA Air, platform ini akan mencakup 28 maskapai yang berbagi laporan dari lebih dari 2.700 pesawat. Setelah data dikumpulkan oleh platform, informasi turbulensi secara real-time akan dikirimkan kepada pilot melalui gambar, sehingga mereka dapat melakukan penyesuaian rute secara tepat waktu dan menghindari area yang terdampak.
EVA Air mengatakan akan awalnya menggunakan total 33 pesawat Boeing 777-300ER untuk berpartisipasi dalam pengumpulan dan pelaporan data.
Selesai/IF