Taipei, 27 Mei (CNA) Lebih dari 500 petani muda dari Indonesia dan Filipina telah datang ke Taiwan untuk mengikuti program magang pertanian, demikian disampaikan Kementerian Pertanian Taiwan (MOA).
Program bertajuk "Foreign Young Farmer Internship Program" ini bertujuan untuk mendukung pengembangan talenta pertanian sekaligus mendorong pertukaran antara Taiwan dan dua negara Asia Tenggara tersebut.
Menurut data terbaru, sejak dimulai pada tahun 2022, sebanyak 582 petani muda dari Indonesia dan Filipina telah menyelesaikan magang di sektor pertanian, peternakan, unggas, dan akuakultur di Taiwan.
Saat ini, lima peserta magang asal Indonesia masih menjalani pelatihan di dua lahan pertanian di Kabupaten Taitung, menurut keterangan dari Stasiun Penelitian dan Penyuluhan Pertanian Distrik Taitung MOA dalam siaran pers pada Selasa (27/5).
Para peserta aktif terlibat dalam pekerjaan lapangan seperti menanam buah dan sayuran, bertani secara organik, mengelola hama dan penyakit, serta panen, menurut stasiun tersebut.
Dengan mempelajari teknik pertanian maju di Taiwan, para pemuda Indonesia akan lebih siap untuk mengelola pertanian mereka sendiri ketika kembali ke tanah air, kata stasiun tersebut.
Lin Pei-ying (林沛縈), yang mengelola pertanian "Good Time Fruit", memuji para peserta magang asal Indonesia atas kemampuan belajar mereka, mengatakan bahwa mereka kini dapat menangani berbagai tugas secara mandiri dan menunjukkan potensi besar.
Operator pertanian lainnya, Chen Hsiao-wei (陳孝偉), mengatakan bahwa meskipun bahasa menjadi tantangan, para peserta magang asal Indonesia telah mulai belajar bahasa Mandarin dan kini dapat membaca lembar tugas, sehingga sangat meningkatkan efisiensi kerja.
Program ini memberikan keterampilan praktis sekaligus pemahaman mendalam tentang praktik pertanian Taiwan bagi peserta Indonesia, tambah pihak stasiun.
MOA menyatakan bahwa sebagian besar peserta asing memperoleh kemampuan teknis dan manajemen pertanian dasar setelah satu tahun pelatihan di Taiwan.
Melalui pengalaman langsung di lapangan, mereka tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan tenaga kerja pertanian di Taiwan, tambah kementerian.
Selesai/IF