Taipei, 13 Mei (CNA) FamilyMart hari Selasa (13/5) mengumumkan mereka telah membuka minimarket pertama di Taiwan yang mempekerjakan imigran baru, termasuk dari Indonesia, sebagai pegawai toko dengan jam kerja minimum yang fleksibel dan penghindaran penjadwalan sif malam.
General Manager FamilyMart Hsueh Tung-tu (薛東都), dalam konferensi pers peluncuran hari Selasa, mengatakan bahwa beberapa tahun ini minimarket tersebut telah bekerja sama dengan organisasi One-Forty untuk menciptakan 4.300 toko ramah pekerja migran di seluruh Taiwan.
Kali ini, kata Hsueh, bersama Pearl S. Buck Foundation yang mendukung keluarga imigran baru dengan latar belakang ekonomi lemah, FamilyMart untuk pertama kalinya membuka "Minimarket Ramah Pekerja Imigran Baru" dengan model waralaba berbadan hukum.
Minimarket ini menerapkan sistem penjadwalan kerja yang fleksibel, menunjuk manajer toko dengan latar belakang pekerjaan sosial untuk memberikan bimbingan, serta menyediakan alat bantu pembelajaran multibahasa agar pekerja imigran baru dapat dengan cepat memahami isi pekerjaan dan beradaptasi, ujarnya.
Hsueh menambahkan bahwa saat ini toko tersebut menggunakan sistem kerja fleksibel, dengan durasi kerja minimum empat jam per sif.
Ke depannya, lanjutnya, mereka berharap dapat menerapkan jam kerja singkat satu hingga dua jam untuk memberi kesempatan kerja paruh waktu bagi imigran baru, serta menghindari penugasan pada sif malam.
Ia menekankan bahwa tujuan mempekerjakan imigran baru bukan semata untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja, tetapi agar mereka dapat secara bertahap menjadi jembatan komunikasi multikultural dalam komunitas.
Ia juga menyampaikan bahwa saat ini FamilyMart memiliki sekitar 400 pegawai tetap asing yang berasal dari Vietnam, Thailand, Malaysia, dan negara lainnya -- mencakup seperlima dari total 2.000 tenaga kerja tetap mereka.
Beberapa di antaranya bahkan memiliki kemampuan dalam membantu operasional toko dan memberikan bimbingan, menunjukkan potensi besar dari tenaga kerja asing, menurut Hsueh.
Menurut statistik Kementerian Dalam Negeri, jumlah imigran baru dan generasi kedua mereka di Taiwan telah melampaui satu juta orang, kata Pearl S. Buck Foundation dalam rilis pers mereka.
"Minimarket Ramah Pekerja Imigran Baru" pertama berada di Cabang Nanhai, dekat Pasar Nanmen dan Stasiun Chiang Kai-shek Memorial Hall MRT Taipei.
Toko ini juga dilengkapi dengan dinding informasi budaya imigran baru, spanduk selamat datang dalam berbagai bahasa di bagian luar toko, serta area istirahat yang disertai permainan papan edukatif, kata yayasan.
Label nama “Saya berasal dari (negara asal), mohon beri saya semangat” dipasang sebagai bentuk ajakan kepada pelanggan untuk lebih memahami dan memberikan dukungan kepada para pekerja imigran baru, menurut yayasan.
Yayasan tersebut mengatakan perekrutan karyawan difokuskan kepada para imigran baru dari Asia Tenggara, seperti Vietnam, Indonesia, Kamboja, dan Myanmar, yang telah mereka bina.
(Oleh Ho Hsiu-ling dan Jason Cahyadi)
Selesai/ML