Taipei, 23 Apr. (CNA) Direktorat Jenderal Konservasi Hutan dan Alam (FANCA) Taiwan mengatakan telah menembak dan membunuh seekor beruang hitam Formosa di Kabupaten Hualien pada Senin malam (21/4), setelah hewan tersebut berlari ke arah personel badan yang sedang melakukan patroli.
Beruang tersebut telah terlihat menyerang seekor anjing di Kampung Zhuoxi (Panital) sekitar pukul 9 malam, dan bergerak agresif ke arah anggota patroli setelah diteriaki, yang memicu seorang petugas untuk menembakkan satu tembakan, kata cabang Hualien FANCA pada Selasa.
Beruang yang terluka itu roboh di parit terdekat dan kemudian diberi obat penenang dan diperiksa dokter hewan setelah dikirim ke rumah sakit hewan, kata badan tersebut.
Menurut FANCA, beruang tersebut menderita beberapa patah tulang belakang, paru-paru yang rusak, dan pendarahan internal, dan dibunuh di bawah anestesi yang dalam karena parahnya luka tersebut.
Hewan tersebut diidentifikasi sebagai YNP-BB02, seekor beruang hitam yang dilepaskan empat tahun lalu oleh Kantor Pusat Taman Nasional Yushan sebagai bagian dari program penelitian dan pelacakan.
FANCA, sebuah badan di bawah Kementerian Pertanian Taiwan (MOA), mengatakan beruang tersebut telah memangsa empat anjing dan merusak unggas selama periode 10 hari di Kampung Zhuoxi, dengan penampakan terakhirnya kurang dari 100 meter dari Kampung Zhongzheng (Sinkan) membuat penduduk merasa cemas.
Dikarenakan perilaku predatornya yang tidak normal, FANCA dan Kantor Pusat Taman Nasional Yushan merencanakan untuk menangkap hewan tersebut, sementara patroli malam yang dilakukan oleh FANCA dan penduduk setempat juga dikerahkan untuk memastikan keamanan publik.
Setelah penembakan, tim respons 28 orang dari FANCA, Kantor Pusat Taman Nasional Yushan, dan kelompok konservasi satwa liar masyarakat sipil membantu di lokasi.
Bangkai beruang akan dikirim ke Institut Penelitian Veteriner MOA untuk nekropsi penuh, kata FANCA.
Dikarenakan membunuh beruang dianggap tabu oleh komunitas Bunun asli yang tinggal di Kampung Zhongzheng, penduduk setempat merencanakan ritual penyucian yang akan berlangsung pada hari Selasa, yang akan dihadiri FANCA.
Badan tersebut menyatakan "Penyesalan mendalam" atas kematian hewan tersebut tetapi mengatakan penembakan tersebut sesuai dengan Undang-Undang Konservasi Satwa Liar Taiwan dan diperlukan untuk melindungi kehidupan manusia.
FANCA menambahkan bahwa insiden tersebut menyoroti konflik yang meningkat antara manusia dan beruang di pedesaan Taiwan, dan mencatat bahwa pelajaran yang dipelajari dari insiden ini akan menginformasikan upaya konservasi di masa depan.
Selesai/ML