Taipei, 10 Apr. (CNA) Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (NHRC) Taiwan, dalam kunjungan delegasi Dewan Perwakilan Luksemburg hari Selasa (8/4), mengatakan bahwa komisi tersebut sedang memantau berbagai permasalahan pekerja migran yang memunculkan berbagai persoalan hak asasi manusia (HAM).
Permasalahan-permasalahan ini termasuk perawat yang diperlakukan secara tidak semestinya oleh majikan, anak buah kapal yang dieksploitasi, serta pekerja migran hilang kontak yang kemudian hamil dan melahirkan di Taiwan, kata komisi tersebut dalam sebuah rilis pers.
Pemerintah harus mematuhi standar HAM internasional dan melindungi hak-hak pekerja migran, kata NHRC, yang berada di bawah Yuan Kontrol -- lembaga pengawas pemerintah tertinggi di Taiwan.
Hal tersebut disampaikan NHRC sebagai tanggapan dari delegasi Luksemburg yang menyatakan kepedulian mereka terhadap isu HAM pekerja migran di Taiwan.
Anggota Dewan Perwakilan Luksemburg lintas partai, Stéphanie Weydert, Ben Polidori, Liz Braz, dan Ricardo Marques, mengunjungi NHRC pada Selasa sore, di mana mereka bertukar pandangan mengenai perkembangan HAM di kedua negara.
Wakil Ketua NHRC, Wang Yu-ling (王幼玲), menyatakan bahwa Taiwan dan Luksemburg berbagi nilai universal seperti kebebasan dan demokrasi, dan menegaskan bahwa HAM adalah perjuangan tanpa akhir.
Oleh karena itu, ujarnya, komisinya berharap dapat terus belajar dari pengalaman negara lain, serta bekerja sama dengan mitra yang sejalan dalam urusan HAM internasional untuk mendorong kemajuan kebebasan dan demokrasi secara global.
Wang mengatakan ia berharap agar Taiwan dan Luksemburg dapat menjalin kerja sama dan pertukaran yang lebih erat dalam perlindungan HAM, demi bersama-sama menjaga kebebasan dan demokrasi yang telah diperjuangkan.
Weydert, anggota Partai Rakyat Kristen Sosial Luksemburg, menekankan bahwa HAM dan demokrasi bukanlah sesuatu yang bisa didapat begitu saja, melainkan harus diperjuangkan dan dilindungi setiap individu.
Luksemburg pernah mengalami pendudukan Nazi, sehingga memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya kebebasan dan demokrasi, sementara Taiwan yang menghadapi tekanan dari kekuasaan besar seperti Tiongkok tetap teguh di jalan kebebasan dan demokrasi, ia mencatat.
Usaha Taiwan dalam bidang HAM telah diakui secara luas, kata Weydert, menambahkan bahwa kunjungan kali ini memberikan kesan mendalam bahwa kedua belah pihak sama-sama menjunjung tinggi nilai-nilai penting seperti kebebasan, demokrasi, kesetaraan, dan keberagaman.
Ia mengatakan dirinya percaya bahwa Luksemburg seharusnya meningkatkan hubungan kemitraan dan kerja sama yang bersahabat dengan Taiwan.
(Oleh Kao Hua-chien dan Jason Cahyadi)
Selesai/JA