Roma, 12 Apr. (CNA) Seorang seniman asal Taiwan yang juga penyandang autisme meraih juara kedua dalam kompetisi renang artistik yang digelar di Roma, Italia baru-baru ini.
Leland Lee (李柏毅), yang didiagnosis menderita autisme berat sejak usia satu setengah tahun, berhasil finis sebagai juara kedua dalam ajang World Cup for Inclusive Duet Artistic Swimming pada 5 April.
Dokter pernah menyatakan bahwa Lee tidak akan pernah bisa berintegrasi dengan masyarakat atau menjalani kehidupan normal. Namun, melalui upaya gigih bersama ibunya, Chien Ching-hui (簡靜惠), ia telah membangun kehidupan yang luar biasa, unggul dalam bidang seperti melukis, berenang, dan musik.
Berbicara kepada CNA, Chien mengatakan ia sangat bangga pada putranya.
Berbeda dengan atlet dari luar negeri yang memiliki akses ke fasilitas latihan profesional, Lee hanya bisa memanfaatkan kolam renang umum seperti Taipei Songshan Sports Center, sementara menyewa ruang untuk berlatih juga tergantung pada ketersediaan tempat dan waktu, kata Chien.
Kadang-kadang, ia juga harus pergi hingga ke Taichung untuk berlatih bersama pelatihnya, jelas Chien.
Selain dikenal sebagai seniman andal, Lee juga telah bertransformasi dari seseorang yang dulunya takut air menjadi perenang berbakat, tambah Chien.
Ia berharap bahwa keberhasilan putranya di bidang seni, olahraga, dan musik bisa menjadi bukti bahwa penyandang autisme juga memiliki potensi besar. Dengan demikian, keluarga-keluarga yang memiliki anggota dengan autisme di seluruh dunia bisa mendapatkan lebih banyak pengakuan dan penghormatan dari masyarakat.
Acara olahraga ini diselenggarakan oleh "Progetto Filippide," sebuah program yang bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan didukung oleh pemerintah Italia. Program ini didedikasikan untuk menyelenggarakan kegiatan olahraga bagi penyandang autisme dan gejala langka lainnya.
Selesai/ML