Taipei, 13 Apr. (CNA) Penelitian Kesehatan Nasional (NHRI) baru-baru ini menyebut siswa sekolah menengah pertama Taiwan berusia 12 hingga 14 tahun yang telah menggunakan narkoba ilegal tiga hingga delapan kali lebih mungkin berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi.
Siswa yang telah menggunakan narkoba ilegal juga tiga kali lebih mungkin memiliki anggota keluarga yang menggunakan narkoba dibandingkan dengan teman sebaya mereka, kata peneliti NHRI Chen Chuan-yu (陳娟瑜) dalam sebuah pernyataan berita pada hari Senin (7/4).
Chen menjelaskan bahwa studi NHRI, yang diterbitkan pada bulan Januari tahun ini dalam International Journal of Drug Policy, menganalisis data dari Kementerian Pendidikan antara tahun 2013 dan 2016.
Dari 1.605 siswa sekolah menengah pertama yang telah dicatat sebagai pengguna narkoba ilegal, 81 persen telah mengambil narkoba kategori 3 atau 4, dan 35 persen dilaporkan kembali menggunakan narkoba dalam empat tahun, kata Chen.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa hampir 80 persen telah mengambil ketamin dan 25,6 persen berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.
Tim NHRI juga menemukan bahwa siswa yang telah menerima layanan "Keluarga berisiko tinggi" 43 persen lebih kecil kemungkinannya untuk dilaporkan kembali menggunakan narkoba.
Chen menyarankan bahwa strategi pencegahan harus berfokus pada memperkuat kerja sama lintas sektor di antara pendidikan, kesejahteraan sosial, dan sistem kesehatan.
Huang Jui-wen (黃瑞雯), kepala Departemen Layanan Perlindungan di Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, mencatat bahwa pengguna narkoba dewasa dengan kebutuhan dukungan keluarga diberikan layanan untuk membantu keluarga mereka.
Kepala departemen menjelaskan bahwa kasus narkoba remaja kategori 1 atau 2 ditangani oleh Pengadilan Anak, sementara kasus narkoba kelas 3 atau 4 dirujuk ke komite penasihat remaja.
Selesai/ML