Taipei, 19 Mar. (CNA) Pemerintah Kota Taipei telah menyita seekor anjing pit bull dan menjatuhkan denda sebesar NT$200.000 (Rp100,071,027) kepada pemiliknya, setelah anjing tersebut melompat keluar dari jendela truk dan menggigit pengendara motor yang berhenti di lampu merah dalam dua insiden terpisah bulan ini.
Dalam sebuah pernyataan pada malam Senin, Kantor Perlindungan Hewan Kota Taipei mengatakan telah menyelidiki pemilik anjing tersebut, yang bermarga Hsu (徐), atas pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Hewan terkait serangan pertama pada 6 Maret. Namun, sebelum penyelidikan selesai, pihaknya mendapat laporan tentang serangan kedua pada Senin pagi.
Mengingat ketidakmampuan Hsu dalam mengendalikan anjingnya, pihak berwenang awalnya menjatuhkan denda NT$140.000 dan menyita anjing tersebut. Namun, setelah tinjauan ulang oleh Departemen Pengembangan Ekonomi Taipei, denda atas dua serangan tersebut dinaikkan menjadi NT$50.000 dan NT$150.000, dengan total NT$200.000.
NT$150,000 adalah denda maksimum yang dapat dikeluarkan untuk melanggar Pasal 20, Klausul 2 dari Undang-Undang Perlindungan Hewan, yaitu membiarkan hewan peliharaan yang agresif berkeliaran di tempat umum tanpa pengawasan dan pencegahan yang tepat.
Hua Hsin-huei (華心惠), seorang pejabat di Kantor Perlindungan Hewan Kota Taipei, mengatakan kepada CNA pada Selasa bahwa kantor tersebut telah menyita anjing tersebut setelah bertemu dengan Hsu di rumahnya sekitar pukul 12.40 siang.
Hsu mengatakan kepada petugas kesejahteraan hewan bahwa ia sangat sedih harus menyerahkan anjingnya, yang bernama "Lucky," yang telah ia miliki selama lebih dari sepuluh tahun, tetapi ia mengakui bahwa ia tidak mampu mengendalikan anjing tersebut, kata Hua.
Anjing tersebut kini ditempatkan di fasilitas perawatan, di mana para ahli akan mengevaluasi apakah perilakunya dapat diperbaiki. Jika memungkinkan, Lucky akan ditawarkan untuk diadopsi dengan syarat tertentu. Namun, jika tetap agresif, anjing itu kemungkinan akan disuntik mati, jelas Hua.
Sementara itu, para sumber dari pemerintah kota mengatakan bahwa hingga Selasa pagi, korban dari dua serangan tersebut belum mengajukan gugatan hukum terhadap Hsu.
Korban pertama, yang bermarga Huang (黃), telah kembali ke Kaohsiung untuk menjalani prosedur pengangkatan jaringan mati dari luka gigitannya, kata sumber tersebut. Korban kedua belum diidentifikasi namanya.
Di sisi lain, Hsu Shu-lei (徐書磊), Kepala Operasi Plain Law Movement—situs yang menyederhanakan hukum Taiwan untuk masyarakat—mengeluarkan pernyataan mengidentifikasi Hsu sebagai ayahnya dan meminta maaf atas insiden tersebut.
Dalam pernyataannya, Hsu Shu-lei mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, ia dan keluarganya, kecuali ayahnya, tidak dapat mendekati Lucky karena sifatnya yang agresif. Ia juga menyebutkan bahwa ayahnya sedang berdiskusi dengan kedua korban mengenai pembayaran kompensasi atas serangan anjing tersebut.
Selesai/IF