Taipei, 23 Feb. (CNA) Lebih dari 600 orang, termasuk perwakilan dari 70 LSM berpartisipasi dalam aksi di jalan-jalan Taipei pada Sabtu (22/2) untuk memperingati Insiden 28 Februari.
Peserta yang mengenakan pakaian hitam dalam "Aksi Peringatan 228.0" ini berjalan di Taipei sambil membacakan nama-nama para korban. Mereka dipimpin oleh para perwakilan dari Nylon Cheng Liberty Foundation, Taipei Tsai Jui-yueh Dance Foundation, Gereja Presbiterian di Taiwan, dan Asosiasi Pendidikan Partisipatif Orang Tua di Taiwan.
Insiden 228 adalah pemberontakan anti-pemerintah pada tahun 1947 yang diikuti dengan tindakan keras yang brutal oleh Kuomintang (KMT) yang saat itu berkuasa. Puluhan ribu orang, termasuk banyak intelektual dan elit Taiwan, kemudian dibunuh atau dipenjara.
Para peserta berjalan menuju bekas Tianma Tea House di Distrik Datong, tempat insiden ini dimulai 78 tahun lalu. Pada pukul 2:28 sore, pendeta Leonard Lin (林宗正) berlutut di lokasi tersebut dan meletakkan bunga sebagai penghormatan kepada para korban.
Pawai kemudian melanjutkan perjalanan ke situs-situs penting dari insiden tersebut, termasuk Taipei 228 Memorial Museum — yang dulunya merupakan stasiun radio yang menyiarkan berita insiden tersebut, dan berakhir di Yuan Eksekutif -- sebelumnya adalah Kantor Eksekutif Kepala yang memerintahkan penindasan tersebut.
Di Yuan Eksekutif, para penyelenggara pawai membacakan sebuah deklarasi yang menyatakan bahwa Insiden 228 sengaja dilakukan untuk menghilangkan kelompok elit Taiwan.
Deklarasi tersebut mengkritik oposisi, KMT dan Partai Rakyat Taiwan, karena dianggap "Memeluk warisan otoriter dalam sistem demokratis" dan "Bekerja sama dengan musuh dengan agenda menghapus mereka yang memperjuangkan Taiwan yang bebas."
Tanpa solidaritas sosial atau ketahanan demokratis, demokrasi Taiwan yang susah payah diperoleh akan cepat hilang, demikian pernyataan tersebut.
Pernyataan itu menambahkan bahwa memperingati Insiden 228 akan membantu mencegah tragedi serupa dan bahwa penyembuhan serta pengampunan hanya mungkin dilakukan ketika para pelaku dimintai pertanggungjawaban.
Selesai/IF