Taipei, 22 Jan. (CNA) Aktivitas enterovirus di Taiwan menunjukkan tanda-tanda penurunan, menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) pada Selasa (21/1).
Terdapat 9.673 kunjungan ke unit gawat darurat dan klinik rawat jalan untuk kasus terkait enterovirus dari 12 hingga 19 Januari, yang mencatatkan penurunan sebesar 22,8 persen dibandingkan minggu sebelumnya, kata Lee Chia-lin (李佳琳), Wakil Direktur Pusat Intelijen Epidemi CDC, dalam sebuah pengarahan mingguan.
Epidemi enterovirus ini mulai menunjukkan tren penurunan, dengan angka kasus yang turun di bawah ambang batas epidemi sebanyak 11.000 kasus per pekan, tambah Lee.
Menurut CDC, pola musiman enterovirus biasanya terjadi dari akhir Maret hingga awal April dan mencapai puncaknya pada akhir Mei hingga awal Juni.
Selama liburan musim panas, kasus-kasus biasanya berkurang tetapi cenderung meningkat lagi pada September seiring dimulainya tahun ajaran baru sebelum berkurang secara bertahap selama bulan-bulan yang lebih sejuk di Taiwan, kata CDC.
Sementara itu, Taiwan juga melaporkan dua kasus baru enterovirus dengan komplikasi berat tahun ini, kata dokter CDC, Lin Yung-ching (林詠青) dalam acara tersebut.
Pasien tersebut termasuk seorang bayi yang menunjukkan gejala penyakit satu minggu setelah lahir dan masih dirawat di rumah sakit.
Pasien lainnya adalah seorang anak laki-laki berusia dua tahun yang tidak memiliki riwayat kesehatan mendasar, namun orang tuanya meminta perawatan medis ketika anak tersebut mengalami demam tinggi dan kesulitan menelan, kata Lin, yang mengindikasikan bahwa anak tersebut kemudian didiagnosis dengan strain enterovirus D68 (EV-D68).
Anak tersebut telah dipulangkan dari rumah sakit setelah menjalani perawatan selama sepuluh hari, tambahnya.
Enterovirus sangat menular, dan masyarakat disarankan untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan segera mencari perhatian medis saat gejala yang dicurigai berkembang, kata CDC.
Selesai/IF