Taipei, 23 Mei (CNA) Chang Ya-chung (張亞中), kepala Sun Yat-sen School, mengumumkan pada hari Kamis (22/5) bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai ketua partai oposisi utama Kuomintang (KMT).
Mengumumkan pencalonannya dalam sebuah konferensi pers, Chang mengatakan bahwa jika terpilih, ia akan menunjuk mantan Ketua Yuan Legislatif Wang Jin-pyng (王金平) sebagai perwakilan KMT untuk berdialog dengan Partai Komunis Tiongkok.
Tujuan utamanya adalah agar Taiwan menjadi "Zona damai global tanpa perang" di bawah bimbingan "Perjanjian damai lintas selat" di masa depan, kata Chang.
Dilaporkan bahwa Chang baru-baru ini mengunjungi Wang untuk membahas isu-isu terkait pemilihan ketua partai, di mana Wang mengatakan kepada Chang bahwa ia telah menyatakan dukungan kepada Wali Kota Taichung Lu Shiow-yen (盧秀燕) untuk mencalonkan diri sebagai ketua partai.
KMT akan mengadakan pemilihan ketua partai tahun ini.
Ketua partai saat ini, Eric Chu (朱立倫), belum mengumumkan secara terbuka apakah ia akan mencalonkan diri kembali.
Lu, yang sangat diantisipasi di dalam partai sebagai calon potensial ketua partai, juga belum menyatakan niatnya secara jelas.
Sejauh ini, hanya mantan bupati Kabupaten Changhua Cho Po-yuan (卓伯源), Sun Chien-ping (孫健萍), anggota Komite Tetap Pusat Kuomintang, dan Chang yang telah menyatakan niat mereka untuk ikut dalam pemilihan ketua partai.
Dalam konferensi pers hari Kamis, Chang mengatakan jika terpilih, ia akan mendorong transisi digital, mereformasi mekanisme manajemen partai, dan membangun sistem otoritas terpadu untuk pemilihan presiden.
Ini termasuk mewajibkan agar calon presiden dipilih melalui pemilihan pendahuluan, kata Chang.
Menurut Chang, di bawah sistem yang direncanakan, setelah calon presiden partai dikonfirmasi, ketua partai harus menyerahkan seluruh otoritas partai yang berkaitan dengan kampanye pemilihan kepada kandidat tersebut agar dapat menggunakan kekuatan penuh partai untuk merebut kembali kekuasaan.
Ia juga mengusulkan agar masa jabatan ketua partai diselaraskan dengan masa jabatan presiden yang ditetapkan dalam Konstitusi, sehingga calon presiden KMT yang memenangkan pemilihan secara otomatis menjadi ketua partai setelah menjabat.
Jika kandidat gagal menang, proses pemilihan ketua partai yang baru harus dimulai pada hari setelah pemilihan presiden, kata Chang.
Selesai/IF