Taipei, 16 Jan. (CNA) Kejaksaan Changhua hari Rabu (15/1) mengatakan mereka telah menolak untuk menuntut pemilik kasur yang terempas ke jalan selama taifun dan tertabrak seorang pengendara motor yang melaju kencang, yang menyebabkan kematian pria tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah menyelesaikan penyidikan kasus tersebut, Kantor Kejaksaan Distrik Changhua mengatakan bahwa pada April atau Mei 2023, seorang wanita, bermarga Huang (黃), membuang kasur tua di area kosong di depan pabrik di Jalan Yanhai di Desa Xianxi, Changhua.
Pada 5 Oktober tahun itu, saat Taifun Koinu melanda Taiwan, kasur tersebut terbang ke jalan sekitar pukul 4 pagi.
Tidak lama setelah itu, pada pukul 5.38 pagi, seorang pria bermarga Hsu (許) (27) mendekati daerah tersebut dengan sepeda motor dengan seorang teman yang menumpang di belakang motor.
Karena tidak sempat melihat hadangan tersebut, Hsu menabrak kasur itu dan terjatuh ke tanah, mengalami luka parah yang menyebabkan dia meninggal keesokan harinya.
Sebuah penyidikan terkait kecelakaan tersebut oleh komite investigasi kecelakaan lalu lintas setempat menemukan bahwa Hsu dan Huang sama-sama bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut, kata kejaksaan.
Menurut komite tersebut, Hsu tidak memiliki SIM, melaju melebihi batas kecepatan, dan tidak memerhatikan kondisi jalan, membuatnya tidak dapat menghindari kasur tersebut tepat waktu.
Sementara itu, Huang tidak membuang kasur dengan benar, sehingga memungkinkan kasur itu terempas ke jalan dan menjadi bahaya bagi pengendara, kata komite tersebut.
Setelah penyidikan, kejaksaan hari Rabu mengatakan bahwa kasur yang dibuang itu pada dasarnya tidak menimbulkan bahaya apa pun bagi lalu lintas.
Saat taifun, kasur itu terempas ke satu sisi Jalan Yanhai, menutupi sekitar sepertiga lajur kanan dan sebagian kecil lajur kiri, kata kejaksaan.
Berdasarkan rekaman kamera pengawas, sedan hitam yang melewati area di lajur kiri masih bisa menghindari kasur, setelah melambat sedikit.
Namun, Hsu melaju kencang melalui area di lajur kanan dengan kecepatan 80-90 kilometer per jam, meskipun ada peringatan dari pemerintah setempat untuk mengemudi pelan selama taifun dan hanya keluar jika benar-benar perlu, kata kejaksaan.
Akibatnya, Hsu hanya mengerem dua hingga tiga meter di depan kasur, dan akhirnya menabraknya secara langsung, kata jaksa.
Karena Hsu menempatkan dirinya dalam situasi yang melibatkan risiko yang sangat tidak terkendali, tidak ada bukti yang cukup untuk menuntut Huang atas pembunuhan karena kelalaian, kata kantor kejaksaan, menambahkan bahwa mereka telah memutuskan untuk tidak menuntut.
Ibu Hsu mengatakan pada Rabu bahwa dia tidak bisa menerima keputusan kantor tersebut dan berencana untuk mengajukan banding.
Selesai/JC