Kyoto, 26 Mei (CNA) Sebuah pameran yang merayakan budaya komik Taiwan dan Jepang dibuka pada hari Sabtu (24/5) di Kyoto, Jepang, dengan lebih dari 300 karya bersejarah penting yang dipamerkan.
"Seabad Budaya Manga: Pertemuan Pemuda Taiwan dan Jepang" menggelar upacara pembukaannya di Kyoto International Manga Museum, menampilkan pertunjukan wayang tangan yang dibawakan oleh dua kelompok seni wayang dari Pingtung, Taiwan.
Di antara barang-barang pameran terdapat Wang Tzu Magazine, atau Majalah Prince, karya almarhum penerbit komik Taiwan Tsai Kun-lin (蔡焜霖), dan Shin Takarajima Magazine dari tahun 1947 karya "Dewa manga" Jepang Osamu Tezuka dan Shichima Sakai, tokoh besar komik Jepang lainnya.
Pameran ini berfokus pada Tsai dan Tezuka, dua tokoh ikonik dalam industri komik, melalui dua karya: "The Boy from Clearwater," seri komik yang didasarkan pada kehidupan Tsai, dan "The Osamu Tezuka Story," biografi Tezuka.
Pada upacara pembukaan, Wakil Menteri Kebudayaan Taiwan Sue Wang (王時思) menyoroti hubungan historis antara budaya komik Taiwan dan Jepang, serta mengenang Tsai tidak hanya sebagai ikon di industri ini, tetapi juga sebagai tokoh terkemuka dalam gerakan hak asasi manusia awal di Taiwan, setelah dipenjara di Pulau Hijau sebagai tahanan politik selama 10 tahun pada era Teror Putih.
"Beliau pasti akan sangat gembira melihat pameran seperti ini," ujarnya, seraya menambahkan bahwa masyarakat Jepang dapat datang dan belajar tentang Taiwan melalui pameran ini.
Aramata Hiroshi, Direktur Eksekutif Kyoto International Manga Museum, juga mengungkapkan kekagumannya terhadap kekuatan budaya komik Jepang dan Taiwan.
"Sungguh luar biasa bagaimana orang Jepang tua seperti saya bisa mengobrol tentang komik dengan gadis muda Taiwan," katanya.
Hiroshi mengatakan pameran seperti ini "Sangat istimewa," dan menyebut pameran ini sebagai "Wajib dikunjungi."
Ia menyoroti salah satu aspek pameran yang melihat masa ketika masyarakat Jepang menolak komik dan menyalahkan komik karena membuat anak-anak berperilaku buruk, mirip dengan bagaimana pemerintah dan militer Taiwan membatasi komik dan mengkritiknya sebagai sesuatu yang buruk bagi pendidikan.
Sebelum upacara pembukaan, Hiroshi menerima hadiah dari Sue Wang -- sebuah poster yang menampilkan "a-We," maskot resmi bergaya komik Taiwan di Expo 2025, yang akan diselenggarakan di Osaka, Jepang.
"Saya rasa Taiwan bahkan mungkin lebih baik dalam menggunakan komik dibandingkan Jepang," ujarnya.
Pameran ini diselenggarakan oleh Kantor Persiapan National Taiwan Museum of Comics dan Kyoto International Manga Museum, dengan dukungan dari Kementerian Kebudayaan Taiwan, dan berlangsung dari 24 Mei hingga 24 Juni.
Pameran ini juga akan ditampilkan di National Taiwan Museum of Comics di Taichung, Taiwan musim panas ini.
Selesai/ML