Taipei, 25 Mei (CNA) Tingkat pengangguran Taiwan pada bulan April turun sebesar 0,03 poin persentase dari bulan Maret menjadi 3,32 persen, yang merupakan tingkat terendah untuk bulan tersebut dalam 25 tahun terakhir, menandakan pasar kerja yang stabil, kata Direktorat Jenderal Anggaran, Akuntansi, dan Statistik (DGBAS) pada hari Kamis (22/5).
Setelah penyesuaian musiman, tingkat pengangguran tercatat sebesar 3,36 persen, sama dengan bulan sebelumnya, menurut data tersebut.
Pada bulan April, sekitar 399.000 orang menganggur, turun 4.000 dari bulan sebelumnya, mengakhiri tren kenaikan bulanan selama dua bulan berturut-turut, menurut data DGBAS.
Berbicara kepada wartawan, Tan Wen-ling (譚文玲), wakil direktur Departemen Sensus lembaga tersebut, mengatakan bahwa dari 399.000 orang pengangguran di Taiwan, jumlah pencari kerja pertama kali turun sebanyak 2.000 dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, jumlah pekerja yang menjadi pengangguran akibat penutupan usaha atau pengurangan karyawan serta mereka yang menganggur karena ketidakpuasan terhadap pekerjaan sebelumnya pada bulan April masing-masing turun sebanyak 1.000 dari bulan sebelumnya.
Jumlah pengangguran pada bulan April juga mengalami penurunan sebesar 4.000 dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Tingkat pengangguran biasanya meningkat dalam dua bulan setelah libur Tahun Baru Imlek, saat orang-orang mempertimbangkan untuk berganti pekerjaan setelah menerima bonus akhir tahun, sebelum akhirnya menurun, menurut Tan.
Jika tidak ada perubahan yang tidak terduga, tingkat pengangguran kemungkinan akan terus menurun pada bulan Mei. Namun, dengan musim kelulusan yang akan datang pada bulan Juni, tingkat tersebut kemungkinan akan naik kembali, kata Tan.
Tingkat pengangguran tertinggi tercatat pada kelompok usia 20-24 tahun, yaitu sebesar 11,3 persen, karena tingginya konsentrasi pencari kerja pertama kali di kelompok usia tersebut, dan sebesar 8,15 persen tercatat pada kelompok usia 15-19 tahun, sementara 5,69 persen pada kelompok usia 25-29 tahun dan 3,4 persen pada kelompok usia 30-34 tahun, menurut data DGBAS.
Menanggapi pertanyaan media tentang apakah kebijakan tarif Amerika Serikat akan berdampak pada pasar kerja, Tan mengatakan dampaknya belum signifikan.
Namun, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Tenaga Kerja pada 1 Mei, jumlah karyawan yang ditempatkan pada cuti tanpa upah sedikit meningkat, yang menunjukkan bahwa beberapa perusahaan memang telah terdampak oleh tarif AS, katanya.
Meski demikian, karena ada penangguhan selama 90 hari untuk tarif tambahan di luar tarif "dasar" sebesar 10 persen yang berlaku untuk sebagian besar negara, termasuk Taiwan, dampak konkret dari kebijakan tarif baru terhadap pasar kerja masih belum jelas dan memerlukan pengamatan lebih lanjut, kata Tan.
Dibandingkan dengan tingkat pengangguran yang telah disesuaikan secara musiman di negara-negara besar pada bulan April, data DGBAS menunjukkan bahwa angka 3,36 persen yang dicatat Taiwan lebih rendah daripada Kanada (6,9 persen), Amerika Serikat (4,2 persen), namun lebih tinggi daripada Korea Selatan (2,7 persen).
Selesai/IF