Taipei, 7 Jan. (CNA) Kepolisian Kabupaten Miaoli, Senin (6/1) mengungkapkan bahwa sepanjang 2024 hampir 100 pekerja migran diduga terlibat dalam kejahatan penipuan, termasuk penyalahagunaan akun bank mereka sebagai rekening boneka dan menjadi kurir uang penipuan.
Menurut statistik Biro Kepolisian Kabupaten Miaoli, dari Januari hingga November 2024, sebanyak 61 kasus penipuan melibatkan 80 pekerja migran, dan jika ditambah data Desember, jumlah pekerja migran yang terlibat hampir mencapai 100 orang.
Berdasarkan kewarganegaraan, kasus terbanyak melibatkan pekerja asal Vietnam, diikuti oleh Filipina, menurut kepolisian Miaoli.
Kepala Divisi Urusan Internasional Biro Kepolisian Kabupaten Miaoli, Wu Tsung-cheng (吳宗整), menyatakan bahwa sebagian pekerja migran salah memahami hukum Taiwan.
Mereka mengira memberikan akun bank atau membantu penarikan dana tidak melanggar hukum, karena tindakan serupa tidak dianggap ilegal di negara asal mereka, kata dia.
Wu menyampaikan bahwa selain itu, solidaritas antarpekerja sering membuat mereka meminjamkan atau memberikan akun bank mereka kepada teman, yang akhirnya dimanfaatkan sindikat penipuan.
Kabupaten Miaoli memiliki kawasan industri seperti Zhunan dan Tongluo, yang mempekerjakan banyak pekerja migran.
Untuk mencegah pekerja migran menjadi korban atau pelaku penipuan, kata Kepolisian Miaoli, mereka mengadakan diskusi di pabrik Everlight Electronics Co. di Kelurahan Yuanli, yang dihadiri hampir 300 pekerja migran dari Filipina, Vietnam, dan Thailand.
Dalam acara tersebut, polisi mengingatkan para pekerja migran untuk tetap waspada saat berbelanja daring, berteman, atau meminjam uang, dan untuk tidak memberikan akun bank atau kartu ATM (termasuk kata sandi) mereka kepada orang lain.
Everlight Electronics menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan polisi untuk memerangi penipuan lewat mengedukasi pekerja.
Perusahaan tersebut mengungkapkan mereka juga membantu pekerja migran yang telah menyelesaikan kontrak untuk menutup akun bank mereka sebelum kembali ke negara asal, serta menonaktifkan fungsi transfer dan penarikan untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut.
(Oleh Kuan Jui-ping dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC