Taipei, 1 Jan. (CNA) Sebuah amandemen oposisi yang memungkinkan individu berusia 80 tahun ke atas untuk melewati evaluasi kesehatan berbasis Indeks Barthel untuk merekrut pengasuh migran telah disahkan, mengecewakan eksekutif yang menentang perubahan tersebut.
Revisi terhadap Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan ini juga memperpanjang pengecualian tersebut kepada individu berusia 70 hingga 79 tahun dengan kanker stadium dua atau lebih. Indeks Barthel adalah alat yang banyak digunakan di Taiwan untuk menilai kemampuan individu dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam praktik klinis dan penelitian.
Di bawah amandemen yang disetujui dengan suara 52 banding 49, metode evaluasi dan penentuan untuk penerima perawatan dengan status Pribumi akan ditetapkan bersama oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) dan Dewan Pribumi.
Tahun lalu, persyaratan Indeks Barthel dibebaskan untuk kelompok tertentu, termasuk mereka yang menerima perawatan jangka panjang selama enam bulan berturut-turut, individu dengan demensia tahap awal, dan mereka yang mengalami kesulitan bernapas atau menelan yang parah.
Menanggapi persetujuan RUU tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) dan MOHW menyatakan kekhawatiran jika perubahan itu bisa merusak sistem perawatan jangka panjang. Karena negara pengirim pekerja migran tidak dapat meningkatkan pasokan tenaga kerja, proses rekrutmen, pelatihan, dan pengenalan begitu saja.
Menurut MOL, prosesnya bisa memakan waktu panjang.
Amandemen tersebut juga dapat menyebabkan peningkatan permintaan signifikan untuk pengasuh migran, karena sebanyak 530.000 lansia Taiwan tambahan sekarang akan memenuhi syarat untuk mempekerjakan pengasuh yang tinggal di rumah, kata MOL dalam siaran pers.
Menurut data pemerintah, Taiwan memiliki sekitar 227.000 pengasuh migran pada November, dengan jumlah yang bertambah sekitar 10.000 per tahun.
Namun, MOL memperingatkan bahwa RUU ini berpotensi membuat lebih sulit bagi keluarga dengan kondisi kritis untuk mempekerjakan atau mempertahankan pengasuh migran, yang membatasi akses mereka ke perawatan.
Selain itu, MOHW mencatat bahwa sekitar 60 persen lansia di atas 80 tahun di Taiwan tidak cacat, perawatan sepanjang waktu bisa mempercepat penurunan fisik mereka dan memberikan tekanan tambahan pada sistem perawatan kesehatan dan pengasuhan di masa depan.
Partai Oposisi Kuomintang berpendapat bahwa kebijakan saat ini tidak mempertimbangkan situasi yang tidak terduga, dan dengan menurunnya angka kelahiran, amandemen ini juga akan membantu meringankan beban keluarga muda.
Selesai/JA