New Taipei, 6 Jan. (CNA) Program pertukaran pelajar internasional di New Taipei telah menghadirkan 330 pelajar dari 30 negara di sepanjang 2024, di mana mereka memperkenalkan budaya lokal, berbagi pengalaman tradisi, dan mencicipi kuliner khas, kata departemen pendidikan kota tersebut.
Mereka berpartisipasi dalam program pertukaran budaya di sekolah-sekolah, termasuk pembuatan mainan tradisional, berbagi tradisi Timur dan Barat, serta memasak makanan khas, Departemen Pendidikan Kota New Taipei menunjukkan dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis baru-baru ini.
Kepala Divisi Imigran Baru Budaya dan Pendidikan Internasional, Lin Yu-ting (林玉婷) mengatakan kepada CNA bahwa sejak 2023, mereka telah membangun platform besar untuk pertukaran internasional yang melibatkan lebih dari 100 organisasi, termasuk Rotary International, kampus, dan lembaga pemerintah.
Hal tersebut membantu menghubungkan pelajar internasional dengan sekolah-sekolah lokal, yang bertujuan untuk membuat siswa New Taipei dapat menjalin persahabatan lintas budaya tanpa perlu bepergian ke luar negeri, kata Lin.
Menurut Departemen Pendidikan Kota New Taipei, para pelajar internasional dalam program ini berasal dari berbagai negara, termasuk Rumania, Nigeria, dan Argentina, yang berpartisipasi sebagai relawan jangka pendek atau siswa pertukaran satu tahun.
Dalam program ini, pelajar SMA Jin-Shan, Liu Chen-yu (劉宸瑜), memperkenalkan bola talas -- makanan penutup khas Taiwan yang berupa bola-bola kenyal berbahan dasar talas -- kepada teman-teman internasional dari Prancis dan Belanda melalui platform ini.
Kepala Sekolah SMA Jin-Shan Chen Yu-kuei (陳玉桂) kepada CNA menyampaikan bahwa pada November dan Desember 2024, siswa dari Jepang dan Vietnam juga mengunjungi sekolah mereka untuk kegiatan pertukaran budaya.
Ia juga menunjukkan para pelajar internasional mempelajari menangkap ikan menggunakan "batu api belerang", sebuah teknik tradisional Taiwan.
Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kepercayaan diri siswa Taiwan terhadap budaya lokal, tetapi juga mendorong mereka untuk mempelajari bahasa asing, kata Chen.
Dalam acara perpisahan, pelajar Taiwan bahkan memberikan pidato sepenuhnya dalam bahasa Inggris, tambahnya.
(Oleh Huang Hsu-sheng dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC