Taipei, 8 Jan. (CNA) Sejumlah pakar medis, Sabtu (4/1) mendesak pemerintah untuk menaikkan usia legal mengonsumsi minuman beralkohol di Taiwan menjadi setidaknya 21 tahun untuk menangani alkoholisme pada kalangan dewasa muda.
Alkohol adalah karsinogen yang telah terbukti dan terhubung dengan penumpukan lemak di hati dan sirosis hati kronis, kata Kepala RS Tzu Chi Taipei, Chao You-chen (趙有誠), sebelum dimulainya seminar tentang abstinensi alkohol dan pencegahan kecanduan di Taipei.
Jangan asumsikan semuanya baik-baik saja hanya karena hati seseorang tidak menunjukkan masalah yang jelas, Chao memperingatkan.
Dia menunjukkan bahwa, berdasarkan penelitian klinis, alkohol juga telah ditemukan terkait dengan jenis penyakit lain seperti pankreatitis, kanker esofagus, kanker leher, asam urat, bahkan nekrosis sendi pinggul pada kalangan dewasa muda.
Mengonsumsi minuman beralkohol sendirian secara sering bisa menjadi tanda awal kecanduan, seperti minum sedikit saat menonton TV atau tidak bisa tidur tanpa minum alkohol, kata Chao, mencatat bahwa penting untuk menyadari tanda-tanda ini dan mencari bantuan profesional.
Wang Cheng-yi (王正一), seorang profesor kehormatan di Fakultas Kedokteran National Taiwan University, mengatakan bahwa ketergantungan alkohol telah dicantumkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap sepuluh penyakit teratas di dunia.
Mengutip data WHO, Wang mengatakan ada sekitar 2,3 miliar peminum di seluruh dunia, dan sekitar 1 miliar di antaranya -- banyak di antara mereka yang mulai minum sebelum usia 15 tahun -- sangat tergantung pada alkohol.
Di Taiwan, masalahnya juga serius, katanya, mengutip survei perilaku kesehatan remaja yang dilakukan Direktorat Jenderal Promosi Kesehatan pada 2021.
Survei tersebut menemukan bahwa persentase siswa SMP dan SMA yang telah mengonsumsi alkohol dalam 30 hari sebelum disurvei adalah 14,1 persen dan 30,6 persen, katanya.
Untuk secara efektif mengekang peminum berusia muda, profesor tersebut menyarankan bahwa Taiwan harus menaikkan usia mengonsumsi minuman beralkohol secara legal minimum menjadi 21, atau bahkan 25, naik dari saat ini yaitu 18 tahun, untuk menghindari persepsi umum bahwa anak muda harus mulai minum pada usia 18 tahun.
Selama seminar, Wakil Direktur Jenderal Administrasi Asuransi Kesehatan Nasional Chen Lian-yu (陳亮妤) mengatakan bahwa sistem Direktorat Jenderal Kesehatan Nasional Taiwan menghabiskan sekitar NT$5,3 miliar (Rp2,61 triliun) setiap tahunnya untuk masalah medis yang terkait dengan alkohol, termasuk masalah fisik dan psikologis.
Ketika memperhitungkan biaya tambahan yang terkait dengan pengobatan cedera yang disebabkan oleh alkohol seperti patah tulang dan cedera yang diderita dalam kecelakaan mobil, total pengeluaran naik menjadi NT$53 miliar, kata Chen.
Dikarenakan minum alkohol di bawah umur masih menjadi masalah serius di Taiwan, fokus harus pada penegakan regulasi yang ada dan mempromosikan pencegahan dan pengobatan kecanduan alkohol, tambah Chen.
Selesai/JC