Taipei, 3 Des. (CNA) Pembawa acara televisi Mickey Huang (黃子佼) dijatuhi hukuman delapan bulan penjara dan denda sebesar NT$100.000 (Rp48,9 juta) karena memiliki koleksi besar gambar eksplisit seksual yang melibatkan anak di bawah umur serta memfasilitasi pasar untuk gambar-gambar tersebut.
Putusan ini dapat diajukan banding oleh pihak kejaksaan maupun Huang jika ada yang merasa hukuman tersebut tidak sesuai.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Distrik Taipei pada Selasa (3/12), Huang bergabung dengan sebuah forum daring bernama "Chuangyi Sifang" (atau Creative Private House, 創意私房) pada 12 Februari 2014, dan menggunakan forum tersebut untuk membeli video dan gambar eksplisit seksual.
Sebuah penyelidikan menemukan bahwa Huang ternyata memiliki sebanyak 2.259 gambar seksual yang melibatkan setidaknya 35 anak di bawah umur.
Karena Huang memiliki sejumlah besar gambar eksplisit seksual, tidak menunjukkan penyesalan atas tindakannya, dan gagal mencapai penyelesaian dengan korban dan penggugat, pengadilan memutuskan untuk menjatuhkan hukuman delapan bulan penjara dan denda NT$100.000.
Denda tersebut dapat diubah menjadi kerja sosial.
Menurut hukum Taiwan, siapa pun yang memiliki gambar atau video eksplisit seksual anak di bawah umur tanpa pembenaran dapat dipenjara hingga satu tahun dan dikenakan denda antara NT$30.000 hingga NT$300.000.
Dalam pernyataannya, pengadilan mengatakan bahwa anak-anak yang menjadi korban melaporkan bahwa ketika gambar-gambar eksplisit tersebut diambil, mereka berusia antara 10 hingga 17 tahun dan sedang bersekolah di tingkat dasar atau menengah.
Wajah dan fitur tubuh mereka dapat dengan mudah dikenali, dan informasi serta data pribadi mereka, seperti seragam sekolah dan kartu identitas siswa, juga terungkap, menurut temuan pengadilan.
Dokumen-dokumen berisikan gambar seksual ini diperlakukan sebagai barang dagangan biasa dan dipasang di forum online untuk siapa saja yang ingin membelinya, dengan foto-foto dan tangkapan layar terkait kehidupan para korban juga secara ilegal ditampilkan di halaman forum dan judul file untuk menarik anggota.
Pengadilan menyatakan bahwa dokumen-dokumen ini merusak perkembangan fisik dan mental anak-anak dan remaja yang terlibat, dan tindakan Huang untuk membeli dan membantu memperdagangkan video turut berkontribusi pada kerugian yang ditimbulkan.
Kasus ini pertama kali mencuat pada Agustus 2023 saat penyelidikan terhadap perilaku Huang, ketika jaksa menemukan sebuah cakram keras (hard drive) di kediaman Huang yang berisi video eksplisit seksual dari beberapa wanita, tujuh di antaranya adalah anak di bawah umur, kata kejaksaan.
Akibatnya, kejaksaan menuntut Huang pada Mei 2024 berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak dan Remaja, sambil melanjutkan penyelidikan terhadap identitas korban dalam gambar-gambar seksual tersebut.
Pada 12 Agustus, kejaksaan mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan 41 anak di bawah umur lainnya yang terlibat dalam kasus ini dan mengirimkan temuan tersebut ke pengadilan untuk digabungkan dengan dakwaan sebelumnya. Mereka juga meminta hukuman penjara tujuh hingga sembilan bulan untuk Huang.
Selesai/IF