Taipei, 30 Nov. (CNA) China Medical University (CMU) Taiwan menyampaikan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) mereka baru-baru ini telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pertukaran akademik lima tahun kedua dengan FKG Universitas Hasanuddin (Unhas), dengan komitmen memperdalam kerja sama.
Kerja sama yang ditandatangani hari Selasa (26/11) tersebut terkhusus dalam pelatihan tenaga pengajar dan pertukaran mahasiswa, yang dilakukan untuk memberikan kontribusi lebih besar dalam pengembangan pendidikan dan penelitian kedokteran gigi, menurut siaran pers CMU yang dirilis Kamis.
Sejak penandatanganan MoU lima tahun pertama, FKG Unhas telah mengirimkan dosen-dosen terbaik untuk menempuh program doktoral di CMU, menurut siaran pers tersebut.
Hingga saat ini, CMU menambahkan, satu dosen telah berhasil menyelesaikan program doktoral dan kembali ke Indonesia, menjadi penghubung penting untuk kerja sama akademik antara negara tersebut dan Taiwan.
Lima dosen lainnya sedang menjalani penelitian program doktoral di CMU, menurut universitas tersebut.
Untuk memperluas cakupan pertukaran akademik, pada 2025, FKG Unhas berencana mengirimkan lima mahasiswa sarjana untuk menjalani program pembelajaran selama satu bulan di FKG CMU, menurut siaran pers.
Program ini bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menyerap pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi yang canggih, guna meningkatkan kemampuan profesional serta memperluas wawasan internasional mereka, CMU menyampaikan.
FKG Unhas juga mengapresiasi visi pendidikan FKG CMU, terutama dalam membekali mahasiswa dengan kemampuan kunci seperti profesionalisme, pemikiran kritis, komunikasi yang efektif, dan pembelajaran sepanjang hayat, menurut siaran pers.
Unhas juga berharap dapat mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam tujuan pendidikan dan kurikulum mereka, CMU menyampaikan.
Penandatanganan MoU kerja sama Selasa dilakukan Dekan FKG CMU, Lih-Jyh Fuh (傅立志), dan Dekan FKG Unhas, Irfan Sugianto.
Fuh menyatakan bahwa penandatanganan tersebut tidak hanya memperkuat fondasi kerja sama antara kedua universitas, tetapi juga mempererat hubungan internasional dalam pendidikan kedokteran gigi di Asia.
Ke depannya, kata Fuh, kedua institusi akan terus bekerja sama untuk memperdalam kolaborasi akademik, mencetak tenaga profesional kedokteran gigi yang berkualitas dengan wawasan global, serta berkontribusi pada perkembangan kedokteran gigi di kawasan Asia-Pasifik.
Selesai/IF