Taipei, 27 Nov. (CNA) Tabligh akbar yang diselenggarakan oleh Musholla Miftahul Jannah Yuanlin, pada Minggu (24/11) dipadati sekitar 1.000 orang jemaah, menurut informasi dari ketua panitia, Muhammad Erfan Juwinanto. Acara yang digelar mulai pagi hari pukul 11.00 hingga pukul 16.00 ini diselenggarakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, tambah ketua panitia.
Acara yang diselenggarakan di taman bertempat di Xinsheng Road di Kota Yuanlin, Changhua ini menghadirkan Alhabib Jindan bin Novel bin Salim dan Alhabib Anis Syahab guna menyampaikan tausiah dan siraman rohani bagi umat muslim yang datang pada hari itu, ujar Erfan, sapaan akrab ketua panitia acara tersebut.
Menurut informasi pers rilis yang dikeluarkan Kantor Dagang dan Ekonomi di Taipei (KDEI), kepala KDEI, Arif Sulistiyo menghadiri kegiatan tersebut dengan membuka acara bersama ketua panitia sambil memotong tumpeng bersama kemudian memberikan kata sambutan.
Dalam sambutannya, kepala KDEI Taipei menyampaikan pesan kepada seluruh jemaah agar menjaga nama baik Indonesia di Taiwan melalui 6 hal. Pertama, selalu menaati peraturan di Taiwan, sebagai contoh bagi pemilik sepeda listrik agar menggunakan pelat nomor, mendaftarkan asuransi, dan menggunakan helm, menurut informasi yang disampaikan KDEI melalui CNA.
Kedua, kepala KDEI juga mengajak para jemaah yang sebagian besar sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) ini dapat bekerja dengan baik.
“Apabila ada masalah silahkan diselesaikan baik-baik dengan majikan, agensi dan jika tidak bisa agar dilaporkan ke saluran 1955. Kalau masih belum bisa diselesaikan, silahkan melapor ke KDEI Taipei,” ujar kepala KDEI memberikan pernyataan.
Ketiga, kepala KDEI juga meminta para PMI jika ada masalah untuk tidak kabur, karena kabur adalah awal dari segala permasalahan.
“Jika sudah kabur, maka hak-hak PMI akan dicabut termasuk Astek dan Askes Taiwan,” ujar Kepala KDEI yang baru menjabat pada bulan September ini.
Keempat, kepala KDEI juga menyampaikan agar menjaga kerukunan di antara sesama PMI maupun sesama pekerja migran asing dari negara yang lain, serta menghindari narkoba dan minuman keras di mana merupakan sumber perkelahian.
Kelima, KDEI Taipei menyelenggarakan program nikah massal yang diakui secara resmi oleh negara dan agama. Arif menegaskan agar PMI tidak melakukan nikah siri di Taiwan.
Keenam, kepala KDEI yang pernah menjabat sebagai kepala bidang perdagangan ini menuturkan agar para jemaah yang turut hadir pada kesempatan tersebut untuk menjaga kebersihan lokasi.
“Penyelenggaraan kegiatan kali ini akan berdampak jangka panjang terhadap kemudahan perizinan untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan PMI lainnya di waktu yang akan datang,” ungkap Arif.
Sementara itu Erfan, juga menambahkan bahwa tabligh akbar ini bertujuan untuk syiar Islam di Taiwan dan sekaligus informasi kepada jemaah bahwa di Yuanlin ada musala atau tempat ibadah muslim.
“Kegiatan ini juga untuk memperkuat persatuan sesama PMI di wilayah Yuanlin dan sekitarnya,” ungkap Erfan yang dihubungi CNA melalui pesan singkatnya.