Jakarta, 27 Nov. (CNA) Perusahaan asal Taiwan berbagi pengalaman mereka dalam penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan data dalam pertanian presisi, pada acara perayaan ulang tahun ke-48 Taiwan Technical Mission (TTM) di Indonesia hari Senin (25/11) yang dihadiri sejumlah pejabat dan petani Indonesia.
Baca juga: Taiwan Technical Mission di Indonesia tampilkan pencapaian kerja sama 48 tahun
Dalam acara di Jakarta itu, perusahaan pertanian berbasis AI Taiwan, DataYoo Application Co., memperkenalkan produk mereka “FarmiSpace”, yang dirancang untuk memantau lahan pertanian dengan analisis data berlapis berbasis refleksi tanaman, berbeda dari metode tradisional yang hanya mengandalkan citra satelit.
Dalam presentasinya, DataYoo menjelaskan, produk ini memungkinkan pengaturan peringatan kondisi lahan berdasarkan jenis tanaman, seperti okra, pare, hingga padi di mana petani dapat memahami kondisi lahan secara waktu nyata dan merespons dengan cepat untuk meningkatkan produktivitas.
CEO DataYoo, Shaw Wu (吳君孝), mengungkapkan bahwa teknologi mereka mendapat sambutan hangat di Indonesia.
“Kami berharap teknologi pintar Taiwan dapat diterapkan lebih luas di Indonesia, membantu petani dan perusahaan agribisnis lokal meningkatkan efisiensi produksi dan menciptakan peluang pengembangan yang lebih besar,” ujarnya.
Kepala TTM Indonesia, Kao Hsiang-tai (高祥泰), menambahkan bahwa selama 48 tahun, tim tersebut telah membangun kemitraan erat dengan sektor pertanian di Indonesia.
Kerja sama ini menjadi dasar penting untuk terus mendorong pengembangan pertanian berkelanjutan, katanya kepada CNA.
Kao juga mengungkapkan rencana kerja sama lebih lanjut dengan Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Indonesia untuk mendukung sektor pertanian melalui teknologi pintar.
Asisten Deputi Sistem Distribusi Pangan Kementerian Koordinasi Bidang Pangan RI, Saleh Nugrahadi, yang turut hadir dalam acara Senin, menyampaikan harapannya agar Taiwan terus mendukung program swasembada pangan pemerintah dan membimbing petani Indonesia.
Kepada CNA, Saleh mengatakan ia juga berharap kolaborasi ini dapat mencakup pengumpulan data, hingga penanganan limbah pangan.
(Oleh Zachary Lee dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC/CC