Taipei, 21 Nov. (CNA) Masinis yang ditemukan meninggal di ruang kemudi kereta hari Rabu (20/11) diberikan penghormatan terakhir oleh para petugas, ketika kereta yang diatur untuk mengantar jenazahnya akan berangkat dari stasiun di Hualien hari Kamis.
Sebelumnya, pada Rabu, mendiang bermarga Lin (林) ditemukan tidak sadarkan diri oleh kondektur, yang melakukan pengecekan karena kereta lokal cepat bernomor 4021 yang dioperasikannya tidak kunjung berangkat dari Stasiun Heping di Kabupaten Hualien. Setelah dilakukan pertolongan darurat dan dilarikan ke rumah sakit, ia dinyatakan meninggal.
Baca juga: Masinis dinyatakan tewas setelah ditemukan tidak sadarkan diri di ruang kemudi kereta di Hualien
Kantor Kejaksaan Distrik Hualien menyelesaikan pemeriksaan jenazah pada Kamis pagi dan menyatakan penyebab awal kematian Lin adalah syok kardiogenik akibat serangan penyakit kardiovaskular.
Mengingat lokasi kejadian adalah tempat kerja, kejaksaan telah memberitahu Direktorat Jenderal Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melakukan inspeksi serta meminta Taiwan Railway Co. (TRC) untuk menyerahkan catatan kerja dan kesehatan mendiang.
Setelah kejadian, keluarga Lin segera datang ke Hualien, sementara TRC membentuk tim dukungan untuk membantu keluarga mendiang dalam hal santunan dan keperluan lainnya.
Pada Kamis sore, jenazah Lin diantar kembali ke Yilan menggunakan kereta khusus, didampingi rekan-rekan kerjanya.
"Semoga tenang di perjalanan! Selamat jalan!" Petugas dari Divisi Lokomotif TRC dan anggota Serikat Pekerja Industri Pengemudian Kereta Api Nasional berdiri membentuk barisan untuk mengantar kepergian Lin.
Ketua Serikat Pekerja Industri Pengemudian Kereta Api Nasional, Huang Lung-hua (黃隆華), dalam wawancara dengan media mengatakan bahwa Lin telah mengabdi selama 25 tahun, memulai kariernya sebagai asisten masinis.
Mendiang dikenal sebagai orang yang sangat teliti dalam pekerjaan dan memiliki hubungan baik dengan rekan-rekannya, ujar Huang.
Huang menambahkan bahwa Lin tidak merokok, tidak minum alkohol, dan memiliki pola kerja yang teratur, dengan hasil pemeriksaan kesehatan terakhirnya tidak menunjukkan kelainan dan jadwal tugas yang dilaporkan sesuai aturan.
Kepergiannya yang mendadak membuat banyak orang terkejut dan sangat kehilangan, ujar Huang.
Huang menekankan bahwa kejadian ini menunjukkan pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi masinis. TRC memiliki sekitar 1.500 masinis, dan perusahaan menganggarkan dana tahunan untuk pemeriksaan kesehatan kategori A, ujarnya.
Namun, kata Huang, anggaran tersebut tidak berubah selama bertahun-tahun dan tidak disesuaikan dengan inflasi, sehingga rumah sakit daerah enggan mengambil tugas tersebut, dan pemeriksaan kesehatan sering kali dilakukan melalui layanan mobil medis keliling.
Huang menyatakan bahwa serikat pekerja akan bernegosiasi dengan perusahaan untuk meningkatkan anggaran pemeriksaan kesehatan agar karyawan dapat melakukan pemeriksaan yang lebih berkualitas dan menyeluruh di rumah sakit.
Hal ini juga bertujuan untuk memastikan keselamatan publik dalam perjalanan kereta api, kata Huang.
Menanggapi kekhawatiran masyarakat tentang kemungkinan masinis tidak mampu mengemudikan kereta karena masalah kesehatan, Huang menjelaskan bahwa jika masinis gagal menanggapi sistem kereta saat bertugas, mekanisme penghentian otomatis akan diaktifkan untuk memastikan keamanan kereta.
(Oleh Chang Chi-hua dan Jason Cahyadi)
Selesai/ML