Taipei, 20 Nov. (CNA) Seorang masinis dinyatakan tewas setelah kondektur, yang melakukan pengecekan karena kereta yang dioperasikannya tidak kunjung berangkat dari Stasiun Heping di Kabupaten Hualien, menemukannya tidak sadarkan diri di ruang kemudi pada Rabu pagi (20/11).
Pemadam kebakaran Hualien segera mengirimkan petugas setelah menerima laporan. Ketika tiba di lokasi, mereka menemukan masinis tersebut, bermarga Lin (林), sudah tidak bernapas dan tidak memiliki denyut.
Petugas damkar kemudian segera melakukan resusitasi dan melarikannya ke Hualien Armed Forces General Hospital, di mana ia dinyatakan meninggal dunia setelah pertolongan pertama dilakukan.
Menurut dugaan awal rumah sakit tersebut, Lin meninggal karena serangan jantung, namun penyebab pastinya masih perlu dikonfirmasi.
Taiwan Railway Co. (TRC) melaporkan bahwa mereka segera mengatur masinis lain untuk mengemudikan kereta lokal cepat bernomor 4021 tersebut, dengan keberangkatan terlambat sekitar 24 menit dari jadwal semula pada pukul 10.47 pagi.
Di sisi lain, TRC menyatakan bahwa saat melapor untuk bekerja, Lin telah menjalani pemeriksaan sesuai standar dan tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan fisik atau mental, sehingga dinyatakan memenuhi syarat untuk bertugas.
Perusahaan menjelaskan bahwa sebelumnya Lin mengemudikan kereta lokal cepat nomor 4006 hingga Stasiun Heping. Setelah itu, ia dijadwalkan melanjutkan tugas dengan kereta nomor 4021 menuju Shulin, New Taipei.
Namun, menurut TRC, sebelum keberangkatan, kondektur kereta memeriksa ruang kemudi dan menemukannya dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Segera setelah itu, Stasiun Heping diberitahu untuk memanggil ambulans, dan pada pukul 11.10 pagi, ia dilarikan ke ke rumah sakit untuk pertolongan pertama, menurut perusahaan tersebut.
TRC menyebutkan bahwa setelah menerima kabar tersebut, Divisi Lokomotif Yilan, tempat Lin bertugas, segera membentuk tim dukungan dan menghubungi keluarga mendiang.
Kepala divisi dan manajer operasional juga segera menuju Hualien Armed Forces General Hospital untuk memahami situasi tersebut dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan, perusahaan tersebut menyampaikan.
(Oleh Chang Chi, Yu Hsiao-han, dan Jason Cahyadi)
Selesai/JA