Taipei, 2 Nov. (CNA) Lada bubuk dari Indonesia dan dua jenis bumbu dari Amerika Serikat termasuk di antara delapan produk makanan impor yang ditolak karena mengandung tingkat pestisida atau zat terlarang yang berlebihan, kata Direktorat Jenderal Makanan dan Obat-obatan Taiwan (TFDA) baru-baru ini.
Dua bumbu AS -- bumbu ranch Solina dan Cajun Southwest Spice -- yang diimpor oleh Hasmore Limited (H.K.) cabang Taipei -- tercantum dalam laporan mingguan TFDA tentang impor yang tidak memenuhi standar dan berhasil ditahan di perbatasan Taiwan baru-baru ini.
Dua pengiriman tersebut, dengan berat 133,1 kilogram, ditemukan mengandung karsinogen terlarang etilen oksida pada tingkat 21,9 bagian per juta (ppm) dan 13,9 ppm, kata Wakil Direktur Jenderal TFDA Lin Chin-fu (林金富) kepada para wartawan.
Produk bermasalah tersebut akan dimusnahkan atau dikembalikan ke negara asalnya.
Ini adalah kali kedua dalam dua pekan bahwa grup makanan tersebut, yang mengoperasikan restoran berbintang Michelin, RAW dan Nagi di Taiwan, mengimpor produk makanan terkontaminasi zat terlarang yang sama.
Mengingat insiden berulang, impor perusahaan tersebut akan diperiksa produk per produk, kata Lin.
Selama enam bulan terakhir, 334 kiriman bumbu AS ke Taiwan oleh berbagai perusahaan telah diperiksa di perbatasan, dengan 22, atau 6,6 persen dari total, tidak memenuhi kriteria TFDA.
Sebagian besar darinya ditolak karena terkontaminasi dengan etilen oksida, mendorong inspeksi penuh pada semua pengiriman semacam itu dari AS hingga 11 Februari 2025, menurut TFDA.
Sementara itu, kiriman 306 kg lada putih bubuk yang diimpor oleh ASEAN VIP International Trading Co., Ltd. dari Indonesia ditahan karena mengandung residu pestisida thiamethoxam dan fipronil yang berlebihan sebesar 0,06 ppm dan 0,003 ppm, masing-masing.
Lin mengatakan inspeksi barang dari dua importir akan ditingkatkan, sementara semua impor bermasalah mereka akan dimusnahkan atau dikembalikan ke negara asalnya.
Selesai/ ML