Taipei, 31 Agu. (CNA) Ketua Partai Rakyat Taiwan (TPP) Ko Wen-je (柯文哲) ditahan pada Sabtu dini hari (31/8) setelah dipanggil untuk diperiksa kejaksaan atas dugaan perannya dalam skandal korupsi yang berkaitan dengan proyek pembangunan kembali Core Pacific City saat menjabat sebagai Wali Kota Taipei.
Menurut Kantor Kejaksaan Distrik Taipei, penangkapan dilakukan setelah Ko menolak untuk diperiksa di malam hari dan mencoba meninggalkan kantor kejaksaan.
Kantor tersebut mengatakan kejaksaan khawatir ia akan bersekongkol dengan orang lain yang terlibat dalam kasus tersebut untuk membuat pernyataan palsu jika mereka membiarkannya pergi, sehingga mereka mengeluarkan perintah untuk menangkapnya.
Namun, mantan Wali Kota Taipei tersebut, Sabtu mencari putusan pengadilan tentang legitimasi penangkapannya. Pengadilan Distrik Taipei menolak permintaannya.
Cheng Shen-yuan (鄭深元), pengacara Ko, mengatakan kepada wartawan bahwa waktu itu sudah sangat larut dan Ko tidak bisa menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Anggota Dewan Kota Taipei Ying Hsiao-wei (應曉薇) dari partai oposisi, Kuomintang (KMT) dan konglomerat bisnis Sheen Ching-jing (沈慶京), Ketua Core Pacific Group, yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan properti di pusat kota Taipei, ditahan dan tidak diberi akses komunikasi pada Kamis malam dan Jumat pagi.
Asisten Ying, Wu Shun-min (吳順民) juga ditahan dan tidak diberi akses komunikasi.
Menurut kejaksaan, Core Pacific Group didirikan untuk mengirim lebih dari NT$47,40 juta (Rp23 miliar) kepada Ying, sebagai upaya untuk melobi Pemerintah Kota Taipei untuk menaikkan koefisien lantai bangunan (FAR) -- perbandingan luas lantai bangunan dengan luas lahan.
Pada Februari 2020, Sheen, melalui perkenalan oleh Ying, juga mengunjungi Wakil Wali Kota Taipei saat Ko menjabat, Pong Cheng-sheng (彭振聲), sebanyak beberapa kali, untuk meminta FAR dinaikkan.
Kejaksaan mengatakan mereka juga sedang menyelidiki aliran dana tambahan yang diduga diberikan Sheen kepada Ying.
Selain mantan Wali Kota Taipei, Ko juga adalah calon presiden mewakili partainya dalam pemilihan 2024, memenangkan lebih dari 25 persen suara, pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh partai oposisi minor di Taiwan.
Keberhasilannya dalam pemilihan tersebut secara luas dilihat sebagai perubahan sifat politik di Taiwan, yang sebelumnya didominasi dua partai besar.
(Oleh Hsieh Hsing-en, Huang Jui-hung, Liu Shih-yi, Frances Huang, dan Muhammad Irfan)
>Versi Bahasa Inggris
Selesai/JC