Kapal perikanan Taiwan dengan 10 ABK migran Indonesia hilang

05/09/2025 22:23(Diperbaharui 05/09/2025 22:23)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Direktorat Jenderal Perikanan, 5 September 2025)
(Sumber Foto : Direktorat Jenderal Perikanan, 5 September 2025)

Taipei, 5 Sep. (CNA) Direktorat Jenderal Perikanan (FA), Jumat (5/9) mengonfirmasi bahwa upaya pencarian masih berlangsung setelah sebuah kapal perikanan Taiwan dengan sepuluh anak buah kapal (ABK) migran Indonesia yang hilang di perairan sebelah timur Guam sehari sebelumnya.

"Sheng Long Yu No. 61", yang terdaftar di Donggang, Kabupaten Pingtung, sedang beroperasi di perairan internasional timur Guam pada Kamis ketika posisi kapal tersebut tiba-tiba hilang, kata FA dalam sebuah rilis pers.

Operator kapal tersebut segera diberitahu dan pada Jumat mengonfirmasi kepada pihak berwenang bahwa kapal itu hilang.

FA mengatakan pihaknya telah memberi tahu Kementerian Luar Negeri dan Pusat Komando Penyelamatan Nasional untuk meminta bantuan dari negara-negara tetangga di dekat area tempat kapal itu hilang.

Menurut FA, "Sheng Long Yu" adalah kapal perikanan berbobot 116,07 ton dengan seorang kapten asal Taiwan dan sepuluh ABK Indonesia.

Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Perikanan Yanpu di Pingtung pada 11 Juli untuk beroperasi di perairan internasional di Pasifik barat, kata FA.

Kapal tersebut terakhir kali melakukan kontak pada siang hari Rabu sebelum sistem pelacakannya mati pada pukul 1 siang keesokan harinya, sekitar 740 mil laut di timur Guam.

Setelah sistem pelacakannya hilang, kata FA, kapal tersebut mengirimkan sinyal darurat sekitar pukul 10 pagi hari Jumat, kira-kira 100 mil laut dari posisi terakhir yang dilaporkan.

FA mengatakan upaya pencarian "Sheng Long Yu" yang hilang masih berlangsung, seraya menambahkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan kapal-kapal Taiwan di sekitar lokasi untuk bergabung dalam pencarian dan memverifikasi situasi.

(Oleh Wang Shu-fen, Ko Lin, dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.