Taipei, 3 Juli (CNA) FamilyMart Co. Taiwan hari Selasa (2/7) dan organisasi nirlaba One-Forty merilis survei terkait toko serba ada (toserba) bagi Pekerja Migran Asing (PMA). Survei tersebut mengungkapkan bahwa PMA mengunjungi toserba setiap 2 hari sekali dengan rata-rata pengeluaran per kunjungan hampir 2 kali lipat daripada orang Taiwan dan jumlah pekerja migran dari Indonesia merupakan pengunjung yang terbanyak.
Survei tersebut, yang mengambil 2.600 sampel, juga menunjukkan bahwa toserba telah menjadi ruang kehidupan yang sangat penting dan dekat bagi PMA di Taiwan. Tidak hanya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja, tetapi juga menjadi tempat bercengkrama dengan teman saat libur, menunggu majikan, atau makan saat malam hari.
Menurut survei, PMA rata-rata mengunjungi toko setiap dua hari sekali, dengan pembelian makanan, pengiriman uang lintas negara, dan pengambilan atau pengiriman paket, menjadi layanan yang paling sering digunakan.
Hsueh Tung-tu (薛東都), General Manager FamilyMart, mengungkapkan bahwa penyebab tingginya pengeluaran PMA dibandingkan orang Taiwan adalah karena mereka cenderung membeli banyak barang sekaligus saat berkunjung.
Rata-rata pengeluaran orang Taiwan per kunjungan adalah sekitar NT$100 (Rp 50.216), sedangkan PMA sekitar NT$200, katanya.
Hsueh juga mengatakan bahwa toserba telah menjadi "ruang hidup ketiga" bagi PMA setelah tempat kerja dan tempat tinggal mereka.
Chen Jou-en (陳柔恩), seorang supervisor di cabang FamilyMart, mengatakan sekarang para pegawai akan dapat memenuhi kebutuhan para migran dengan lebih cepat dengan adanya tulisan pengarahan multibahasa.
Misalnya, seringkali dibutuhkan banyak waktu bagi para migran untuk memberitahu petugas bahwa mereka perlu mengirim paket atau mengambil tiket transportasi, kata Chen.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pekerja migran Asia Tenggara, FamilyMart telah mengembangkan area produk impor dari wilayah tersebut sejak tahun 2020.
Tahun ini, FamilyMart juga telah menampilkan negara asal produk dan label HALAL pada sekitar 400 toko, yang akan diperluas menjadi 500 toko di seluruh Taiwan pada akhir tahun ini.
Selain itu, tahun lalu FamilyMart bekerja sama dengan Biro Komunikasi dan Pariwisata Pemerintah Kota Taipei dan Chinese Muslim Association untuk menciptakan rak produk ramah Muslim, yang kini telah diperluas hingga 159 toko di seluruh Taiwan.
FamilyMart juga berencana untuk meluncurkan produk makanan dan minuman bergaya Asia Tenggara untuk menjangkau pasar PMA.
Selain itu, sejak awal tahun ini, mesin FamiPort di FamilyMart telah mendukung 6 bahasa: Inggris, Indonesia, Tagalog, Thai, Vietnam, dan Jepang untuk layanan pembayaran kode, isi ulang kartu telekomunikasi, pencetakan, pemesanan taksi, dan yang lainnya.
Let’s Café, Shake Tea Bar, dan minuman lainnya milik FamilyMart juga akan memperkenalkan menu dalam bahasa Indonesia dan Vietnam pada akhir Juli.
(Oleh Ho Hsiu-ling, Sean Lin, dan Jason Cahyadi)
Selesai/ ML