Kebun Binatang Taipei: Tapir asia yang mati dalam perjalanan disebabkan oleh stres panas

24/06/2024 19:55(Diperbaharui 24/06/2024 20:38)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Juru bicara Kebun Binatang Taipei, Eric Tsao (tengah) dan kepala kantor veteriner Lai Yen-hsueh (kiri) menyampaikan temuan autopsi tapir asia, Hideo pada konferensi pers hari Senin di Taipei. (Sumber Foto : CNA, 24 Juni 2024)
Juru bicara Kebun Binatang Taipei, Eric Tsao (tengah) dan kepala kantor veteriner Lai Yen-hsueh (kiri) menyampaikan temuan autopsi tapir asia, Hideo pada konferensi pers hari Senin di Taipei. (Sumber Foto : CNA, 24 Juni 2024)

Taipei, 24 Juni (CNA) Seekor tapir asia yang dipinjamkan ditemukan mati di dalam petinya setelah tiba di Bandara Internasional Taoyuan Taiwan pada Jumat malam (21/6) dari Jepang, kemungkinan besar disebabkan oleh stres panas, kata Kebun Binatang Taipei pada hari Senin.

Tapir yang bernama Hideo tersebut sedang dalam perjalanan ke Taipei dari Kebun Binatang Yokohama (Zoorasia) Jepang sebagai bagian dari program pertukaran.

Lai Yen-hsueh (賴燕雪), Kepala Balai Veteriner Kebun Binatang Taipei mengatakan bahwa ada bercak darah di dalam dan di luar peti hewan yang terancam punah itu, sementara hewan tersebut memiliki luka goresan yang besar di kepalanya dan luka serius di kuku-kukunya.

Autopsi menunjukkan otot putih, banyak perdarahan, dan tidak ada penggumpalan di dalam tubuh. Selain itu, suhu inti Hideo mencapai 41 derajat Celsius saat tiba di kebun binatang, kata Lai.

Analisis awal menyimpulkan bahwa Hideo menderita kegagalan sirkulasi akut, koagulopati, dan edema paru yang diakibatkan oleh stres panas. Kemungkinan penyakit menular telah tersingkirkan, kata Lai.

Suhu inti tubuh mamalia biasanya sekitar 36-37 derajat, kata juru bicara Kebun Binatang Taipei Eric Tsao (曹先紹). Ia pun mengatakan bahwa stres panas terjadi ketika suhu inti tubuh hewan naik karena kecemasan, bukan karena suhu sekitar.

Saat ini masih belum jelas apa yang menyebabkan hewan tersebut merasa stres, tetapi jelas bahwa hewan tersebut telah berjuang melawan kecemasan selama beberapa waktu tertentu, kata Tsao.

Kebun binatang akan bekerja sama dengan pihak Jepang untuk menelusuri kembali dan menyimpulkan prosedur transportasi untuk menjelaskan alasan tersebut, kata Tsao.

Kebun binatang akan belajar dari pengalaman ini untuk proyek-proyek yang serupa di masa depan, merencanakan secara lengkap, menghilangkan segala risiko yang mungkin, dan melakukan semua perbaikan yang bisa dilakukan, kata Tsao.

(Oleh Chen Yu-ting, Wu Kuan-hsien, dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.