Taipei, 13 Mei (CNA) Dengan menggambarkan Jepang sebagai "Negara yang kuat," Presiden Lai Ching-te (賴清德) baru-baru ini mengatakan kepada sebuah media Jepang bahwa ia berharap Tokyo akan memainkan peran yang lebih besar di panggung internasional serta mempererat hubungan dagang dengan Taipei melalui perjanjian perdagangan.
Dalam wawancara pertamanya dengan media Jepang sejak menjabat pada Mei 2024 yang dipublikasikan Selasa oleh Nikkei Asia bahwa ia ingin terus memperkuat hubungan Taiwan-Jepang dan mendorong Jepang untuk lebih menunjukkan pengaruhnya secara global.
"Jepang adalah negara yang kuat. Saya sungguh berharap Jepang dapat mengambil peran utama di tengah perubahan lanskap internasional ini," kata Lai.
Ia juga mendorong Jepang untuk mengejar perjanjian dagang bilateral dengan Taiwan serta terus mendukung upaya Taiwan bergabung dengan pakta perdagangan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
CPTPP adalah salah satu blok perdagangan terbesar di dunia, mencakup sekitar 15 persen ekonomi global. Tiongkok mengajukan keanggotaan pada 16 September 2021, sekitar seminggu sebelum Taiwan mengajukan permohonan pada 22 September tahun yang sama.
Saat ini, CPTPP memiliki 12 anggota -- Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, Vietnam, dan Inggris.
Terkait hubungan lintas Selat Taiwan, Lai mengatakan kepada surat kabar Jepang bahwa ambisi Tiongkok untuk mengambil alih Taiwan "Tidak pernah goyah."
"Oleh karena itu, untuk mempertahankan demokrasi dan kedaulatan, melindungi sistem bebas dan demokratis kita, serta memastikan keselamatan jiwa dan harta benda rakyat kita, pilihan Taiwan sudah jelas," katanya kepada Nikkei Asia.
Ia menekankan bahwa Taiwan "Harus menunjukkan kekuatan daya tangkal untuk mencegah Tiongkok mengambil keputusan yang salah."
Namun, presiden berjanji bahwa "Selama Tiongkok memperlakukan Taiwan dengan setara dan bermartabat, Taiwan bersedia melakukan pertukaran dan bekerja sama dengan Tiongkok, serta mencari perdamaian lintas selat dan kemakmuran bersama."
Lai juga mengatakan kepada Nikkei Asia bahwa Taiwan bertujuan untuk bekerja sama dengan negara-negara di seluruh dunia, termasuk Jepang, AS, dan Belanda, untuk mengejar inisiatifnya "Kemitraan rantai pasok semikonduktor global untuk negara-negara demokrasi."
"Jepang memiliki bahan, peralatan, dan teknologi; AS unggul dalam desain IC dan pemasaran; Taiwan di sisi produksi dan manufaktur; sedangkan Belanda unggul dalam peralatan," kata Lai.
Selesai/ML