Taipei, 29 Juni (CNA) Wakil Presiden Taiwan Hsiao Bi-khim (蕭美琴), Sabtu (28/6) mengatakan ia tidak akan terintimidasi Partai Komunis Tiongkok (PKT), menyusul laporan bahwa agen-agen Tiongkok berencana menabrakkan mobilnya dalam kunjungannya pada 2024 ke Republik Ceko.
"Saya memiliki kunjungan yang luar biasa ke Praha & berterima kasih kepada otoritas Ceko atas keramahan mereka & memastikan keselamatan saya," kata Hsiao di platform media sosial X.
"Kegiatan ilegal PKT TIDAK akan mengintimidasi saya untuk menyuarakan kepentingan Taiwan di komunitas internasional," tulisnya.
Hsiao mengunjungi Republik Ceko pada 18 Maret tahun lalu sebagai wakil presiden terpilih dan bertemu pimpinan Senat Ceko, termasuk Presiden Senat Ceko Miloš Vystrčil (維特齊), dalam perjalanan tiga hari tersebut.
Setelah kunjungannya, muncul laporan bahwa agen-agen Tiongkok telah mengikuti Hsiao dan mempertimbangkan untuk menabrakkan kendaraan mereka, meskipun aksi tersebut masih dalam tahap perencanaan.
Baca juga: Pejabat Ceko: Agen Tiongkok rencanakan celakai Wapres Hsiao dalam kunjungan 2024
Badan Intelijen Militer Ceko kemudian mengonfirmasi bahwa mereka telah memantau unit intelijen Tiongkok yang berusaha melakukan operasi yang menargetkan "Orang yang dilindungi."
Pada Sabtu waktu Amerika Serikat (AS), sebuah akun media sosial di X yang dijalankan legislator Demokrat dari Komite Khusus Dewan Perwakilan Rakyat AS untuk Partai Komunis Tiongkok mengatakan bahwa "Serangan yang direncanakan PKT" terhadap Hsiao adalah "Eskalasi yang jelas yang menyoroti ancaman yang semakin besar dari penindasan transnasional PKT."
Unggahan tersebut juga mengutip insiden itu sebagai alasan untuk memperkenalkan kembali Undang-Undang Dana Sekutu Taiwan.
Rancangan UU tersebut, yang diusulkan bulan April oleh legislator Demokrat AS Raja Krishnamoorthi, akan mengesahkan dana sebesar US$120 juta (Rp1,953 triliun) selama tiga tahun untuk memungkinkan cabang eksekutif AS membantu sekutu diplomatik dan mitra tidak resmi Taiwan yang menghadapi tekanan PKT.
Hsiao, yang menjadi wakil presiden Taiwan pada Mei 2024 setelah Partai Progresif Demokratik (DPP) memenangkan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya, dianggap sebagai "Separatis" oleh Beijing.
Pada Agustus 2022, Tiongkok memasukkan Hsiao ke daftar publik berisi sepuluh "Pendukung kemerdekaan Taiwan garis keras" di situs web Kantor Urusan Taiwan milik mereka, bersama pejabat DPP lain yang ingin Beijing "Hukum."
Selesai/ja