Kairo, 27 Juni (CNA) "Ksatria Tua Tak Tua" Chen Min-hsien (陳敏先) yang telah menjelajahi 32 negara selama 12 tahun mengayuh sepeda seorang diri baru-baru ini tiba di Mesir dari Turki, sambil menjalankan misi diplomasi rakyat untuk mempromosikan nilai "kebenaran, kebaikan, keindahan, dan kesucian" Taiwan.
Pria berusia 75 tahun itu, mantan kepala urusan kedisiplinan sekolah menengah pertama, kepada wartawan CNA di Kaoiro bercerita bahwa setelah pensiun dan didiagnosis kanker, ia memulai misi bersepeda keliling dunia sebagai kampanye gaya hidup sehat dan ramah lingkungan, sekaligus menggalang dana untuk kegiatan sosial dan memperkenalkan Taiwan ke dunia.
Pada 2011, kata penganut Katolik tersebut, ia mengajukan proposal ke produsen sepeda Merida dan memulai perjalanan bertema "Bersepeda Demi Kasih dan Perdamaian Dunia" pada 2012. Salah satu kegiatannya adalah mengumpulkan dana NT$2,5 juta (Rp1,39 miliar) untuk membangun asrama bagi anak-anak perempuan.
Kepada CNA, ia menyampaikan selain menjabat sebagai ketua Saving for the Specials Association yang aktif dalam kegiatan sosial, kini ia sedang merintis pendirian "Asosiasi Sepeda Nasional Lintas Usia" untuk menjadikan Taiwan sebagai negara dengan budaya sepeda, bukan hanya produsen.
Dari 2012-2024, kata Chen, ia merancang sebelas perjalanan dan bersepeda sejauh 25.300 km melintasi 32 negara dalam 798 hari. Ia memanfaatkan setiap kesempatan untuk memperkenalkan Taiwan, membagikan kartu ucapan tulisan tangan, dan menjalin hubungan dengan warga lokal.
Tahun ini ia menyelesaikan rute Turki, Yunani, dan Mesir. Tahun depan, ia menargetkan sebelas negara di Amerika Tengah dan Australia. Pada 2027, ia berencana bersepeda dari San Francisco ke markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York untuk mengkampanyekan kesadaran iklim global.
Ketika tiba di Kairo, ia awalnya terkejut dengan kondisi kota dan akomodasi, tetapi setelah mengunjungi museum nasional dan piramida, ia merasa takjub dengan kemegahan peradaban Mesir, kata Chen kepada CNA.
Ia pun menyatakan niat untuk kembali ke Mesir pada 2028, membawa sepeda buatan Taiwan, bekerja sama dengan perusahaan berwawasan lingkungan, sosial, dan tata kelola, serta mempromosikan Taiwan melalui pameran di Grand Egyptian Museum.
Chen juga berharap semua sepeda Taiwan nantinya dilengkapi cip untuk mencatat data pengendara, yang dapat dianalisis kecerdasan buatan dan digunakan PBB sebagai bagian dari advokasi melawan perubahan iklim.
Dengan semangat tinggi, Chen meninggalkan Mesir pada malam 25 Juni dan kembali ke Taiwan, membawa mimpi besarnya untuk perjalanan 2028.
(Oleh Shih Wan-ching dan Agoeng Sunarto)
Selesai/JC