Taipei, 27 Juni (CNA) Kementerian Urusan Ekonomi (MOEA) Taiwan akan menentukan apakah mereka akan menaikkan tarif listrik berdasarkan hasil rapat komite peninjauan tarif listrik yang telah dijadwalkan pada September, kata Wakil Menteri Lai Chien-hsin (賴建信) hari Kamis (26/6).
Sebuah laporan media Taiwan pada hari yang sama berspekulasi bahwa kenaikan tarif sebesar 5 persen yang akan memengaruhi 14,5 juta pelanggan rumah tangga dan industri sedang dipertimbangkan untuk bulan Oktober jika subsidi sebesar NT$100 miliar (Rp561,35 miliar) yang dialokasikan untuk Taiwan Power Co. (Taipower), pemasok energi milik negara, tidak disetujui Yuan Legislatif.
Menteri Urusan Ekonomi Kuo Jyh-huei (郭智輝) mengatakan bahwa rapat komite pada September "Tidak ada alasan untuk tidak menaikkan harga" jika Yuan Legislatif tidak menyetujui subsidi NT$100 miliar tersebut, menurut laporan itu.
Yuan Eksekutif telah mengajukan rancangan undang-undang khusus ke Yuan Legislatif yang mengalokasikan NT$100 miliar untuk Taipower sebagai bagian dari paket NT$410 miliar untuk menghadapi tantangan internasional.
Wakil Menteri Lai mengatakan MOEA telah membentuk mekanisme peninjauan untuk mengevaluasi tarif listrik, dan komite tersebut bertemu dua kali setahun.
Lai menambahkan bahwa karena ketidakstabilan baru-baru ini di Timur Tengah, MOEA juga telah membentuk tim tanggap darurat untuk memperkirakan kemungkinan skenario harga energi.
Tim tersebut telah mengadakan rapat setiap malam sejak dimulainya konflik Israel-Iran untuk memantau perkembangan global serta stabilitas pasokan dan cadangan energi, kata Lai.
Selesai/JC