Taipei, 28 Juni (CNA) Hampir setengah dari warga Taiwan mendapatkan berita dari situs video sosial YouTube sementara media tradisional berupaya mencari strategi untuk menghadapi meningkatnya pengaruh media sosial di seluruh dunia, menurut laporan terbaru dari Reuters Institute.
Empat puluh enam persen responden Taiwan beralih ke YouTube untuk mendapatkan berita dalam survei terbaru yang dilakukan dari pertengahan Januari hingga akhir Februari untuk Reuters Institute Digital News Report, dibandingkan dengan 38 persen pada tahun 2021.
Selain Facebook, platform media sosial lain seperti Line, Instagram, Tiktok, dan Threads juga menunjukkan pertumbuhan antara 1-6 poin persentase dari tahun sebelumnya, menurut laporan yang dirilis pada 17 Juni.
Line menempati peringkat kedua di antara platform media sosial yang diandalkan warga Taiwan untuk berita dengan 42 persen, diikuti oleh Facebook yang turun dua poin persentase menjadi 37 persen.
Instagram berada di peringkat keempat dengan 14 persen, diikuti oleh Tiktok dengan 10 persen dan pendatang baru Threads dengan 8 persen, menurut laporan tersebut.
Sementara itu, media tradisional di Taiwan terus mengalami penurunan popularitas sebagai sumber berita, dengan berita TV sebesar 56 persen tahun ini dibandingkan 77 persen pada 2017 dan media cetak turun dari 41 persen pada 2017 menjadi 14 persen pada 2025.
Pendapatan iklan yang menyusut -- akibat menurunnya popularitas -- dan perubahan lingkungan media telah mendorong semakin banyak media tradisional mengunggah berita video mereka ke YouTube, menurut bagian laporan Taiwan yang ditulis oleh Lin Lihyun (林麗雲), seorang profesor dari National Taiwan University.
Mereka juga mengadaptasi cerita panjang menjadi video pendek untuk platform sosial, tulis Lin dalam laporan yang menerbitkan edisi ke-14 tahun ini.
Pada saat yang sama, kepercayaan pengguna Taiwan terhadap berita turun 3 poin persentase menjadi 30 persen, yang menempati peringkat ke-39 dari 48 pasar yang disurvei dalam laporan tersebut.
Survei menemukan bahwa Taiwan tidak berbeda dengan negara lain dalam hal lingkungan dan tren media.
Penulis utama Nic Newman menulis dalam ringkasan eksekutif bahwa ada dua tema yang sedang berkembang dan patut diperhatikan: munculnya ekosistem media alternatif -- YouTuber, Tiktoker, dan podcaster -- serta chatbot AI yang untuk pertama kalinya digunakan sebagai sumber berita.
Meskipun angkanya masih kecil, chatbot AI menjadi sumber berita bagi 6 persen pasar berita Taiwan.
Perpindahan yang semakin cepat ke konsumsi berita melalui media sosial dan platform video semakin mengurangi pengaruh "jurnalisme institusional," tulis Newman, seraya menambahkan bahwa perubahan strategi platform berarti video terus tumbuh dalam pentingnya sebagai sumber berita.
Selesai/ML