Taipei, 27 Juni (CNA) Pejabat Ceko telah mengonfirmasi bahwa agen Tiongkok mengawasi Wakil Presiden Hsiao Bi-khim (蕭美琴) dalam kunjungannya ke Praha pada Maret 2024 dan merencanakan tabrakan dengan mobilnya sebagai bagian dari provokasi yang "Belum pernah terjadi" oleh Beijing di Eropa.
Intelijen Militer Ceko mengetahui bahwa agen Tiongkok berusaha menciptakan kondisi untuk melakukan insiden demonstratif yang melibatkan Hsiao, yang "Tidak melampaui tahap persiapan," kata direktur agensi Petr Bartovský kepada Radio Ceko dalam sebuah laporan pada Kamis (26/6).
Selain itu, seorang diplomat Tiongkok menerobos lampu merah untuk mempertahankan pengawasan terhadap delegasi Taiwan, kata laporan tersebut.
Upaya-upaya ini terjadi dalam perjalanan luar negeri pertama Hsiao setelah ia dan saat itu Presiden terpilih Lai Ching-te (賴清德) memenangkan pemilihan umum namun sebelum mereka dilantik.
Dalam kunjungan tersebut, Hsiao bertemu dan berfoto dengan Presiden Senat Ceko Miloš Vystrčil, sebuah pertemuan yang dikatakan telah membuat marah Tiongkok.
Agen intelijen lokal siap untuk campur tangan jika diperlukan, kata Radio Ceko, seraya menambahkan bahwa Hsiao tidak pernah berada dalam bahaya langsung.
Jan Pejšek, juru bicara Dinas Intelijen Militer Ceko, menggambarkan tindakan pejabat Tiongkok "Nyaris membahayakan dirinya (Hsiao), mengumpulkan informasi tentang jadwalnya, dan berupaya mendokumentasikan pertemuannya dengan tokoh-tokoh terkemuka dari dunia politik dan publik Ceko," menurut Radio Ceko.
Kedutaan Tiongkok "Terang-terangan melanggar kewajiban di bawah Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik," tambahnya.
Agensi tersebut mengatakan upaya provokatif seperti itu "Belum pernah terjadi" oleh Tiongkok di Eropa dan masalah ini telah dilaporkan ke Kementerian Luar Negeri Ceko.
Namun, Mariana Wernerová, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ceko, mengatakan kepada Radio Ceko bahwa kementerian "Tidak dapat mengomentari rincian kasus ini atau kasus sensitif serupa lainnya," meskipun mereka telah berkomunikasi dengan pihak Tiongkok mengenai masalah ini.
Kedutaan Tiongkok tidak menanggapi pertanyaan yang diajukan pers.
Menanggapi laporan tersebut, juru bicara Kantor Kepresidenan Karen Kuo (郭雅慧) mengatakan dalam konferensi pers di Taipei pada Kamis bahwa lembaga keamanan Taiwan telah sepenuhnya mengetahui intelijen tersebut pada saat itu.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Republik Ceko atas dukungan kuat dan perlindungan profesional yang diberikan selama kunjungan Hsiao.
Kuo menambahkan bahwa Taiwan sangat mengecam tindakan melanggar hukum Tiongkok, yang melanggar norma internasional dan menimbulkan risiko serius bagi komunitas internasional.
Selesai/IF