Taipei, 15 Mei (CNA) Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan tak anggap serius kehadiran dua sekutu diplomatik resmi Taiwan di sebuah forum internasional di Beijing, yang memicu kekhawatiran akan kemungkinan putusnya hubungan.
MOFA mengatakan kepada CNA dalam sebuah pernyataan pada Selasa (13/5) bahwa mereka mengetahui kedua negara sekutu tersebut mengirimkan perwakilan ke forum itu karena "Pemerintah sekutu kami telah memberitahu kami tentang situasi tersebut melalui kedutaan besar Taiwan sebelumnya."
MOFA juga mengatakan bahwa Forum of China and Community of Latin American and Caribbean States (CELAC) merupakan bagian dari pertemuan rutin CELAC di seluruh dunia, dan kedua pejabat tersebut menghadiri forum tersebut dalam kapasitas yang tidak mewakili pemerintah masing-masing.
Hubungan diplomatik Taiwan dengan kedua sekutu tersebut tetap kuat dan stabil, tegas MOFA.
Menurut Reuters pada Selasa pagi, para wartawannya di Forum Tiongkok dan CELAC melihat bendera nasional Haiti dan Saint Lucia di aula utama di lokasi acara di ibu kota Tiongkok.
Haiti diwakili oleh Menteri Luar Negeri Jean-Victor Harvel Jean-Baptiste dan Saint Lucia oleh diplomat Peter Lansiquot, meskipun pernyataan MOFA mengatakan Jean-Baptiste hadir sebagai perwakilan CELAC Haiti sementara Lansiquot mewakili partai politiknya.
Kedua negara Karibia tersebut termasuk di antara 12 negara di dunia yang mengakui Taiwan, secara resmi Republik Tiongkok (ROC), alih-alih Republik Rakyat Tiongkok (PRC).
Kehadiran mereka menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan hubungan resmi, terutama mengingat anggota CELAC lain yang memiliki hubungan diplomatik dengan ROC -- Guatemala, Paraguay, Belize, Saint Kitts and Nevis, dan Saint Vincent and the Grenadines -- tidak menghadiri acara di Beijing tersebut.
Waktunya juga sensitif, karena hanya berselang lebih dari seminggu sebelum peringatan satu tahun pelantikan Presiden Lai Ching-te (賴清德) sebagai presiden pada 20 Mei, karena PCR sering menggunakan tanggal-tanggal yang berdekatan dengan peristiwa penting dalam politik Taiwan untuk merebut sekutu Taiwan.
Catatan menunjukkan bahwa Haiti (pada 2015) dan St. Lucia (pada 2018) telah menghadiri setidaknya satu dari tiga forum CELAC di Tiongkok yang diadakan sebelumnya, yang menunjukkan bahwa kehadiran sekutu di forum tersebut bukanlah hal yang sepenuhnya tidak normal.
Taiwan telah kehilangan 10 sekutu diplomatik yang berpindah haluan ke PRC sejak Mei 2016 setelah mantan Presiden Tsai Ing-wen (蔡英文) dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa menjabat karena memburuknya hubungan lintas Selat Taiwan.
Lima di antaranya -- Panama, Republik Dominika, El Salvador, Nikaragua, dan Honduras -- adalah negara-negara Amerika Latin.
Selesai/JA