Taipei, 27 Jan. (CNA) Libur nasional Tahun Baru Imlek di Taiwan selama sembilan hari yang telah dimulai hari Sabtu (25/1) akan diramaikan dengan tradisi keluarga, kunjungan ke kuil, dan perayaan khas, di mana meski restoran dan toko banyak tutup, pasar malam serta toserba tetap buka.
Malam Tahun Baru Imlek di Taiwan adalah momen penting untuk menyampaikan rasa syukur kepada para dewa dan leluhur atas perlindungan yang diberikan sepanjang tahun, menurut situs web Yuan Eksekutif (Kabinet Taiwan).
Menurut sebuah rilis pers Direktorat Jenderal Imigrasi (NIA), makanan yang disajikan dalam makan malam Tahun Baru memiliki makna khusus, seperti kue keranjang yang melambangkan "Kemakmuran setiap tahun," sawi hijau yang melambangkan "Umur panjang," dan hidangan ikan yang berarti "Setiap tahun pasti ada lebih."
Selain itu, pada malam tersebut, para orang tua akan memasukkan uang ke dalam amplop merah untuk diberikan kepada generasi muda, yang akan mendapatkan "Uang Tahun Baru" (angpau) dengan mengucapkan kata-kata keberuntungan.
Di malam yang sama, generasi muda juga harus "Menjaga usia" bagi yang lebih tua, yang berarti semakin larut mereka tidur, semakin panjang umur orang yang lebih tua, menurut situs web NIA.
Meskipun banyak restoran dan toko tutup selama liburan, beberapa toserba seperti Seven Eleven dan Family Mart tetap beroperasi.
Selain itu, 16 pasar malam di Taipei juga tetap buka untuk melayani pengunjung, meskipun beberapa pedagang mungkin mengambil libur pada hari-hari tertentu, menurut sebuah rilis pers Pemerintah Kota (Pemkot) Taipei.
Pasar malam yang tetap beroperasi meliputi Pasar Malam Nanjichang (dengan beberapa pedagang yang buka pada Malam Tahun Baru) serta pasar malam Gongguan, Yansan, Raohe Street, Jingmei, Linjiang Street, Liaoning Street, Shuangcheng Street, Shilin, Dalong, Ningxia, Monga, Guangzhou Street, Wuzhou Street, Xichang Street, dan Huaxi Street, menurut rilis pers pemkot.
Selain itu, menurut Chunghwa Post Co., kantor pos akan tutup selama liburan Tahun Baru Imlek hingga 2 Februari, kecuali di National Palace Museum, yang akan tetap membuka layanan seperti penukaran mata uang, filateli, serta penjualan produk agensial.
Selesai/JC