LINTAS SELAT /Mantan Presiden Ma Ying-jeou akan kunjungi Tiongkok, kunjungan kedua tahun ini

13/12/2024 14:35(Diperbaharui 13/12/2024 14:35)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Mantan Presiden Ma Ying-jeou. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Mantan Presiden Ma Ying-jeou. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei/Beijing, 13 Des. (CNA) Mantan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (馬英九) akan melakukan kunjungan keduanya ke Tiongkok tahun ini, melakukan perjalanan ke provinsi Heilongjiang dan Sichuan akhir bulan ini, kata yayasan miliknya, Rabu (11/12).

Dalam sebuah siaran pers, CEO Ma Ying-jeou Foundation, Hsiao Hsu-tsen (蕭旭岑) mengatakan Ma akan memimpin sekelompok mahasiswa Taiwan ke Tiongkok dalam perjalanan sembilan hari dari 18-26 Desember, atas undangan pihak Tiongkok.

Perjalanan ini akan menandai kedua kalinya mantan Presiden tersebut mengunjungi Tiongkok tahun ini, setelah perjalanan sebelumnya pada April.

Perjalanan mendatang, yang mencakup pemberhentian di kota Harbin dan Chengdu, menunjukkan upaya Ma untuk mendorong pertukaran di antara kaum muda dari Taiwan dan Tiongkok, dan mendorong perdamaian antara kedua belah pihak, kata Hsiao.

Ia juga mengutip Ma dengan mengatakan, "Semakin banyak pertukaran dan pemahaman yang lebih dalam di antara kaum muda di Selat Taiwan, semakin sedikit konflik yang akan ada di masa depan."

Mengomentari masalah tersebut dalam sesi arahan pers hari Rabu di Beijing, Zhu Fenglian (朱鳳蓮), juru bicara Kantor Urusan Taiwan Tiongkok, mengatakan pemerintah Tiongkok "Menyambut Ma Ying-jeou untuk berkunjung lagi" dan "Terus mendukung dan mempromosikan pertukaran antara kaum muda" dari kedua belah pihak.

Pengumuman Hsiao dikeluarkan kurang dari sepekan setelah sekitar 40 mahasiswa dan anggota fakultas dari tujuh universitas Tiongkok menyelesaikan tur sembilan hari mereka di Taiwan yang diatur yayasan Ma.

Delegasi Tiongkok itu terlibat dalam kontroversi, termasuk satu insiden di mana seorang mahasiswa merujuk tim nasional bisbol Taiwan sebagai tim dari "China Taipei", bukannya "Chinese Taipei", saat berbicara kepada media Taiwan.

Komentar tersebut memicu protes dari beberapa mahasiswa dan kelompok prokemerdekaan di tempat delegasi Tiongkok berkunjung.

(Oleh Liu Kuan-ting, Chiu Kuo-chiang, Teng Pei-ju, dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.