Taipei, 19 Des. (CNA) Rumah Sakit Tzu Chi Taichung baru-baru ini meluncurkan alat digital “Nursing Secretary” untuk membantu perawat baru menjalankan tugas dengan lebih efisien.
Dalam siaran pers Senin (16/12), rumah sakit tersebut mengungkapkan bahwa banyak perawat baru merasa tertekan karena kurangnya pengalaman dalam tugas profesional di mana dapat memengaruhi keselamatan pasien.
Wakil Direktur RS Tzu Chi Taichung, Chuang Shu-ting (莊淑婷) menyarankan penggunaan Nursing Secretary yang berbasis kecerdasan buatan (AI) dan terintegrasi dengan platform LINE@.
Alat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan perawat dengan menyediakan panduan operasi sesuai standar kapan saja, mengurangi tekanan kerja, meningkatkan efisiensi, dan memperbaiki kualitas layanan kesehatan, ungkapnya.
Chuang menjelaskan, Nursing Secretary memenuhi kebutuhan klinis perawat dengan berbagai fitur, seperti panduan penggunaan alat medis, prosedur teknik keperawatan standar, jawaban atas pertanyaan umum, serta pencarian nomor ekstensi unit di rumah sakit.
Selain itu, alat ini menyediakan materi pendidikan kesehatan multibahasa, termasuk bahasa Vietnam dan Indonesia, guna membantu perawat berkomunikasi dengan pasien dari berbagai latar belakang budaya, kata Chuang.
Dokter dari Departemen Rehabilitasi yang mengembangkan Nursing Secretary, Chen Ching-ching (陳佳菁), menjelaskan bahwa bot percakapan dalam alat tersebut dirancang untuk memahami kebutuhan pengguna dan memberikan respons yang tepat.
Selain meningkatkan efisiensi pencarian informasi, bot percakapan juga berfungsi sebagai pendukung psikologis, memberikan interaksi yang ramah bagi perawat yang menghadapi tekanan kerja, ujarnya.
Fan I-ju (范宜柔), seorang perawat baru, menyatakan bahwa Nursing Secretary sangat membantunya selama enam bulan pertama bekerja.
Alat ini mempermudahnya mendapatkan informasi penting, seperti prosedur transfusi darah, langkah-langkah pengoperasian pompa infus, hingga pencarian nomor ekstensi, kata Fan, seraya menambahkan bahwa fitur multibahasa juga meningkatkan rasa percaya dirinya saat melayani pasien asing.
Chuang mengatakan ia berharap penggunaan teknologi cerdas ini dapat meningkatkan efisiensi kerja sekaligus memberikan dukungan profesional dan emosional bagi perawat, menciptakan lingkungan kerja yang lebih ramah dan mendukung.
(Oleh Chao Li-yen dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC