Taipei, 21 Des. (CNA) China Steel Express Cooperation (CSE) akan meningkatkan kerja sama antara industri dan akademisi untuk merekrut lebih banyak pelaut Taiwan, menurut pejabat perusahaan yang berbasis di Kaohsiung tersebut.
Hal tersebut disampaikan Manajer Senior CSE, Hsu Hsing-lung (徐興隆) saat menerima wawancara CNA Senin (16/12), seiringan dengan prediksi International Chamber of Shipping (ICS) bahwa dunia akan kekurangan 90.000 pelaut pada 2026.
Ia menjelaskan bahwa kekurangan pelaut global dipengaruhi perang Rusia-Ukraina, karena kedua negara tersebut menyumbang sekitar 15 persen tenaga pelaut dunia.
Hsu menambahkan bahwa meskipun gaji pelaut lebih tinggi dibandingkan pekerjaan di darat, jumlah lulusan yang tertarik berkarier di laut sangat rendah, hal ini juga terjadi di negara-negara maju di Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura.
Saat ini, ujarnya, CSE memiliki 21 kapal dengan 80 persen awak kapal berasal dari Taiwan, lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain yang berkisar pada 20-30 persen.
Tren kekurangan pekerja juga terlihat di Taiwan, yang hanya memiliki tiga perguruan tinggi maritim, yaitu National Taiwan Ocean University, Taipei University of Marine Technology, dan National Kaohsiung University of Science and Technology, yang lulusannya mencakup 80-90 persen dari seluruh pelaut Taiwan, ujar Hsu.
Lebih lanjut lagi, Hsu menyatakan bahwa jumlah lulusan per tahun dari tiga universitas ini sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Evergreen Marine Corp., Wan Hai Lines Ltd., dan YangMing Marine Transport Corp., perusahaan pelayaran yang terus membangun kapal.
Ia menambahkan bahwa CSE, telah menyediakan beasiswa dan program magang di kapal guna menarik minat mahasiswa maritim.
Lulusan program ini berpeluang meraih gaji awal sebesar NT$140.000 (Rp69,251 juta) sampai NT$160.000 per bulan, dengan potensi menjadi kapten pada usia 36-37 tahun dengan gaji NT$260.000–NT$340.000, ujar Hsu.
Hsu mengatakan bahwa ia berharap kerja sama industri dan akademisi ini dapat melahirkan tenaga profesional maritim berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan industri pelayaran di masa depan.
(Oleh Ho Hsiu-ling dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC/CC