Taipei, 12 Nov. (CNA) Presiden Palau, Surangel Whipps Jr., mengatakan pada Selasa (12/11) bahwa Taiwan "Berhak memiliki suara" di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mendorong perusahaan-perusahaan swasta Taiwan untuk berinvestasi di Palau.
Whipps, yang telah memenangkan masa jabatan keduanya, mengatakan kepada CNA dalam sebuah wawancara video bahwa ia merasa partisipasi Taiwan dalam organisasi internasional termasuk PBB "Hanya bisa membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik."
"Sebanyak 23 juta orang di Taiwan berhak memiliki suara," Katanya.
Baca juga: Taiwan ucapkan selamat atas terpilihnya kembali Whipps sebagai Presiden Palau
Dalam wawancara eksklusif dengan CNA, Whipps juga berbicara tentang "Hubungan kuatnya" dengan Presiden Lai Ching-te (賴清德), tekanan ekonomi Tiongkok, dan hubungan Palau dengan Amerika Serikat.
"Kami ingin investasi Taiwan di Palau," kata Whipps, menambahkan bahwa ia menghadiri pertemuan tahunan World Taiwanese Chambers of Commerce (WTCC) dan bertemu Presiden Lai di Kaohsiung pada bulan September.
"Kami melihat Palau sebagai pulau kecil dengan potensi di sektor tertentu," kata presiden Palau yang telah memimpin negara di pulau Mikronesia tersebut sejak 2021.
"Dan kami ingin bermitra dengan teman-teman kami dari Taiwan, terutama bisnis-bisnis Taiwan, yang ingin datang dan ... melihat peluang-peluang tersebut," tambahnya.
Menyebut bahwa Lai sebelumnya telah mengunjungi Palau sebagai wakil presiden, Whipps mengatakan ia berharap bisa segera berbicara lagi dengan pemimpin Taiwan tersebut.
"Ia membawa saya berternak udang ketika saya datang ke pelantikannya. Jadi kami menantikan untuk berbicara dan terus membangun hubungan yang kuat," ujar Whipps.
Saat ditanya tentang tekanan ekonomi Tiongkok baru-baru ini terhadap negaranya, Whipps mencatat bahwa Palau telah "Bekerja keras" untuk mendiversifikasi ekonominya untuk memastikan "Ketahanan ekonomi" di tengah penurunan jumlah turis Tiongkok yang diatur oleh Beijing.
"Palau adalah negara berdaulat, dan kami memiliki hak untuk memilih siapa teman kami," kata Whipps, mengutip fakta bahwa Taiwan adalah pemerintahan sendiri dan memiliki "Nilai yang sama" sebagai alasan Palau memilih untuk mempertahankan hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Palau adalah salah satu dari 12 negara di seluruh dunia yang menjaga hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Whipps, yang memenangkan masa jabatan keduanya sebagai Presiden Palau dalam pemilihan yang diadakan pada 5 November mengatakan bahwa ia belum menerima "Pesan apa pun" dari Beijing.
"Saya bisa memberi tahu Anda bahwa sebelum pemilihan, ada kapal Tiongkok di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kami," kata Whipps, merujuk pada ZEE yang ditentukan dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
"Sampai hari ini, ada satu lagi yang ada di ZEE kami. Yakni kapal penelitian yang seharusnya tidak ada di ZEE kami, karena mereka membutuhkan izin. Jadi itu adalah satu-satunya komunikasi yang saya miliki dengan Tiongkok," tambahnya.
Berbicara tentang kemenangan calon Partai Republik AS Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika pada 5 November lalu, Whipps mengatakan kepada CNA bahwa hubungan Palau dengan Washington "Tetap kuat."
Whipps mengatakan bahwa baik Demokrat maupun Republik "Memahami pentingnya hubungan Pasifik," sambil menunjukkan minat untuk membuka dialog dengan Presiden terpilih Trump untuk membahas perubahan iklim.
Selesai/IF