Taipei, 2 Sep. (CNA) Taiwan tandatangani perjanjian kerja sama dengan Sekretariat Forum Kepulauan Pasifik (PIF) untuk lanjutkan dukungan terhadap organsisasi tersebut dari 2025 hingga 2027, diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri (MOFA) hari Minggu (1/9).
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Wakil Kementerian Luar Negeri Tien Chung-kwang (田中光) dan perwakilan dari Sekretariat PIF dalam Forum Dialog Tahunan Taiwan/Republik Tiongkok-Negara yang diadakan di Tonga pada 30 Agustus, kata MOFA dalam siaran pers.
MOFA tidak memberikan detail lain tentang perjanjian tiga tahun tersebut, termasuk jumlah dukungan finansial yang terlibat, mereka hanya mengatakan bahwa kesepakatan tersebut "Menunjukkan komitmen dan dukungan Taiwan terhadap perkembangan kawasan Pasifik."
Pertemuan 30 Agustus tersebut adalah edisi ke-29 dari Forum Dialog Negara Taiwan/Republik Tiongkok-yang diselenggarakan oleh Sekretariat PIF.
Presiden Hilda Heine dari Republik Kepulauan Marshall dan Wakil Sekretaris Jenderal Sekretariat PIF - Tata Kelola, Desna Solofa, menjadi tuan rumah pertemuan 30 Agustus, yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Palau dan Tuvalu, dua sekutu diplomatik Republik Tiongkok (Taiwan) di Pasifik, kata MOFA.
Tien saat ini memimpin delegasi untuk mengunjungi Tonga untuk menghadiri pertemuan 30 Agustus, yang diselenggarakan bersamaan dengan KTT PIF tahunan yang berlangsung dari 26 hingga 30 Agustus.
PIF yang beranggotakan 18 negara, sebuah organisasi antar-pemerintah, mengadakan KTT ke-53 tahun ini di Tonga. Meskipun bukan anggota, Taiwan telah menjadi peserta aktif di acara tahunan tersebut sebagai "mitra pengembangan" sejak 1993.
Negara-negara non-anggota termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, Kanada dan Uni Eropa juga berpartisipasi dalam forum tahunan dan acara PIF lainnya sebagai "Mitra dialog."
Selama bertahun-tahun Taiwan telah mendukung proyek-proyek di seluruh Pasifik, termasuk di bidang pertanian, pendidikan, perawatan medis, kesehatan masyarakat, ICT, pemberdayaan perempuan, energi bersih, dan infrastruktur dasar, meningkatkan kesejahteraan orang-orang di wilayah tersebut, kata MOFA.
Dalam KTT tahun ini, Kepulauan Solomon, mantan sekutu Taiwan yang memilih Beijing daripada Taipei pada 2019, mengusulkan untuk mencegah Taiwan menghadiri acara FIP di masa depan, diduga atas instruksi Tiongkok, menurut MOFA.
Usulan tersebut kemudian ditolak berkat dukungan dari tiga sekutu Taiwan di PIF, yaitu, Kepulauan Marshall, Tuvalu dan Palau, dan dua non-sekutu, Australia dan Selandia Baru, kata MOFA.
Namun, komunikasi PIF yang awalnya menyebutkan dukungan untuk Taiwan kemudian diubah dan diterbitkan ulang tanpa menyebutkan nama Taiwan karena tekanan dari Tiongkok.
MOFA mengatakan penghapusan dukungan untuk Taiwan dalam komunike tidak akan mempengaruhi status Taiwan di PIF atau hak partisipasinya di masa depan.
Selesai/IF