Taipei, 19 Juni (CNA) Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan potensial dua jenis pesawat nirawak (drone) bunuh diri ke Taiwan senilai kurang lebih US$ 360,2 juta (Rp 5,892 triliun) yang akan berfungsi sebagai pencegahan invasi potensial Tiongkok, kata militer Taiwan pada hari Rabu (19/6).
Dalam siaran pers, Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) Petagon mengatakan paket terbaru tersebut mencakup 720 sistem drone bunuh diri Switchblade 300 (SB300) dan 101 sistem pengendali tembakan (FCS) SB300. Paket tersebut diperkirakan bernilai US$ 60,2 juta.
Drone bunuh diri dirancang untuk berkeliaran di sekitar wilayah target dan menyerang target saat terlihat.
Paket senjata yang disetujui lainnya terdiri dari 291 sistem Altius 600M-V yang terdiri dari pesawat nirawak bunuh diri dengan hulu ledak yang dapat diperpanjang dan kamera elektro-optik/inframerah (EO/IR). Paket tersebut diperkirakan bernilai US$ 300 juta.
Penjualan yang diusulkan tersebut akan membantu "Meningkatkan keamanan penerima dan membantu mempertahankan stabilitas politik, keseimbangan militer, dan kemajuan ekonomi di wilayah tersebut" serta meningkatkan kemampuan penerima untuk "Menghadapi ancaman masa kini dan masa depan," kata mereka.
Dalam mengucapkan terima kasih kepada Washington atas persetujuan penjualan tersebut, Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan (MND) menggambarkan drone sebagai pilihan taktis baru bagi militer di seluruh dunia yang dapat memperkuat tindakan pencegahan dengan dikombinasikan dengan ketepatan sistem rudal lainnya.
Keputusan AS untuk menjual drone dengan kemampuan pengintaian dan penyerangan langsung akan membantu Taiwan menanggapi ancaman musuh lebih cepat, kata MND dalam siaran pers.
MND juga berterima kasih kepada pemerintah AS karena telah memperpendek proses peninjauan terkait persetujuan dua paket untuk Taiwan tersebut, kata mereka.
Setelah melakukan pemberitahuan penjualan kepada Kongres AS, mereka akan menjalani periode peninjauan Kongres selama 30 hari. Jika Kongres memberikan lampu hijau, pemerintah AS akan mengirimkan surat penawaran dan penerimaan resmi kepada pembeli asing.
Hal itu akan mengarah ke proses yang berpuncak pada penandatanganan kontrak akhir dan syarat pengiriman. Pada hari Rabu, tidak ada indikasi tentang berapa lama proses tersebut bisa berlangsung.
Selesai/ML