Taipei, 6 Mar. (CNA) Madura United FC imbang atas Tainan City FC dengan skor 0-0 dalam laga pertama perempat final AFC Challenge League di Kaohsiung Nanzih Football Stadium hari Kamis (6/3).
Babak pertama diisi saling serang, dengan pemain bertahan Tainan berhasil mematahkan sejumlah gempuran Madura. Namun, Laskar Sape Kerrab beberapa kali berhasil mencegat bola di lini belakang tim dari Taiwan selatan tersebut, hingga membahayakan jantung pertahanan mereka.
Pada menit ke-13, penyerang Madura, Iran Junior, melepaskan tendangan dari dalam kotak penalti setelah menyambut sebuah umpan congkel. Namun, penjaga gawang Pan Wen-chieh (潘文傑), mantan pemain tim nasional Taiwan, berhasil menepisnya.
Tainan membalas dengan umpan terobosan ke depan gawang yang dijemput Matheus Porto Silva, namun sentuhannya masih dapat terbaca penjaga gawang Miswar Saputra.
Beberapa waktu kemudian, bola hasil umpan silang kembali mendarat di kaki Silva setelah disundul rekannya, namun tendangan memutarnya di depan gawang berhasil didekap Miswar.
Menjelang turun minum, Tainan mendapatkan tendangan bebas di depan kotak terlarang. Meskipun berhasil melewati pagar betis, tendangan menyusur tanah yang dieksekusi Antonio de Carvalho kembali dapat dipeluk Miswar.
Memasuki babak kedua, Madura bermain lebih agresif sementara Tainan beberapa kali kecolongan.
Permainan umpan pendek di sayap kanan Madura berhasil membuka celah dan membuat Brayan Angulo merangsek masuk hingga melewati pemain bertahan Tainan. Namun, tendangannya berhasil ditepis Pan.
Pada menit ke-66, serangan balik Madura gagal diantisipasi Tainan, yang sembilan pemainnya berkumpul di depan. Empat pemain Laskar Sape Kerrab pun berhadapan dengan satu bek lawan, yang juga berhasil dilewati.
Penyerang asal Brazil, Lulinha, menggiring bola satu lawan satu dengan Pan. Sang penjaga gawang kemudian menerjang maju dan sukses mengamankan jalanya.
Madura kembali mendapat peluang di masa perpanjangan waktu, ketika Iran berhasil lari ke belakang seluruh pemain bertahan Tainan dan melepaskan tendangan di kotak penalti. Namun, Pan berhasil meninjunya ke luar.
Skor kacamata bertahan hingga peluit panjang.
Sejumlah pendukung Indonesia terpantau turut mengisi kursi stadion di tengah cuaca berawan bersuhu 16 derajat Celsius yang sedang melanda Kota Kaohsiung di Taiwan selatan.
Mereka memasang sejumlah spanduk dan melantunkan dukungan dengan diiringi tabuhan drum, serta sempat menyanyikan "Indonesia Tanah Airku" setelah pertandingan usai.
Pelatih Kepala Madura United, Alfredo Vera, dalam konferensi pers pascapertandingan mengucapakan rasa terima kasihnya kepada para pendukung yang telah datang.
"Terima kasih karena mereka bisa hadir dan mendukung tim Madura [United FC] dari Indonesia," meskipun mereka berlatar belakang mendukung berbagai klub yang berbeda, ujarnya.
Melihat dari segi permainan, Alfredo mengatakan timnya sedikit kecewa atas hasil yang didapat, namun ia merasa hasil imbang tidak buruk juga, karena masih ada laga berikutnya.
Madura dan Tainan akan kembali bertemu di Gelora Joko Samudro Gresik pada 13 Maret, dengan tim mana pun yang berhasil menang akan melaju ke babak semifinal, seiring peraturan gol tandang tidak digunakan di AFC Challenge League.
AFC Challenge League merupakan kompetisi tingkat ketiga yang diselenggarakan Asian Football Confederation (AFC).
Madura mendapatkan tempat di kompetisi tersebut setelah menduduki peringkat kedua Liga 1 2023-2024, sementara Tainan City masuk setelah menjuarai Taiwan Football Premier League 2024.
Selesai/