Taipei, 10 Feb. (CNA) Pameran Buku Internasional Taipei (TiBE) tahunan, yang berakhir pada Minggu (9/2), menarik sekitar 570.000 pengunjung selama enam hari berlangsung, melebihi jumlah pengunjung tahun lalu yang mencapai 550.000, menurut penyelenggara.
Partisipasi antusias dari 570.000 pengunjung, di tengah suhu dingin, menunjukkan semangat orang-orang untuk membaca dan menandakan bahwa acara tersebut sukses, kata Menteri Kebudayaan Li Yuan (李遠) pada upacara penutupan TiBE di Taipei World Trade Center.
Respons kuat dari publik ini juga menunjukkan bahwa tidak ada alasan untuk keputusan partai oposisi yang memotong anggaran Kementerian Kebudayaan sebesar NT$1,1 miliar (Rp547,4 miliar) pada 2025 dan membekukan NT$3,4 miliar lainnya, kata Li, yang kementeriannya menjadi tuan rumah dan sebagian mendanai TiBE.
Meski dengan dana terbatas, Li mengatakan, MOC akan terus mengadakan acara berkualitas tinggi.
Li juga mengatakan bahwa ia senang melihat banyak orang mengikuti jejaknya dengan membagikan daftar pembelian buku mereka di media sosial, setelah ia membagikan di Facebook daftar buku yang dibeli oleh Presiden Lai Ching-te (賴清德), Perdana Menteri Cho Jung-tai (卓榮泰), dan Wakil Perdana Menteri Cheng Li-chiun (鄭麗君) di TiBE, yang membantu meningkatkan profil acara tersebut.
Aspek lain yang "Menghangatkan hati" dalam pameran buku ini adalah paviliun Italia, negara tamu kehormatan tahun ini, kata Li.
Selama enam hari berlangsung, dinding polos di Paviliun Italia berubah menjadi "Area anak-anak" yang dipenuhi karya seni anak-anak, setelah staf di paviliun memenuhi permintaan seorang anak untuk memajang karya seninya di samping display karya ilustrator terkenal Italia, kata Li.
Hal ini memberikan pengunjung gambaran dunia melalui mata anak-anak, katanya. Ini juga menyoroti sejarah kaya Italia dan reputasinya sebagai rumah bagi orang-orang romantis dengan imajinasi yang tak terbatas, katanya.
Menurut Li, negara tamu kehormatan pada TiBE tahun depan akan menjadi Thailand.
Selesai/IF