Taipei, 10 Feb. (CNA) Taiwan sedang mempersiapkan untuk memperluas pembelian gas alam dari Amerika Serikat untuk mengurangi surplus perdagangan dengan negara tersebut dalam upaya untuk menghindari potensi bea lebih tinggi yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap impor dari Taiwan, menurut seorang pejabat ekonomi.
Kementerian Urusan Ekonomi (MOEA) dan perusahaan milik negara CPC Corp., mengambil langkah ini setelah Trump mengumumkan rencananya untuk memperluas produksi minyak dan gas secara besar-besaran untuk mengekspor energi Amerika ke seluruh dunia dan mengurangi defisit perdagangan internasional negara itu, kata pejabat tersebut.
Trump juga mengatakan akan segera mengumumkan rencana untuk memberlakukan bea terhadap impor dari banyak negara, yang dilaporkan menargetkan mitra dagang termasuk Tiongkok, Taiwan, dan India.
Ketika Trump bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba di Gedung Putih pada Jumat (7/2), presiden AS tersebut mendesak Jepang untuk berinvestasi dalam energi AS, sementara Ishiba berjanji untuk meningkatkan pembelian gas alam cair yang diproduksi di AS oleh Jepang, menurut laporan berita internasional.
Surplus perdagangan Taiwan dengan AS melonjak ke rekor tertinggi US$64,88 miliar (Rp1,061 kuadriliun) pada tahun lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Kementerian Keuangan.
Ketika ditanya bagaimana mengurangi surplus perdagangan Taiwan dengan AS, Menteri Ekonomi Kuo Jyh-huei (郭智輝) mengatakan pada Sabtu bahwa pemerintah akan merujuk pada tindakan Trump terkait rencananya untuk mengenakan bea terhadap Meksiko, Kanada, dan Jepang, serta sedang mengembangkan langkah-langkah penanggulangan untuk melindungi kepentingan Taiwan.
Pada Senin, Trump sepakat untuk menunda penerapan bea terhadap Kanada dan Meksiko selama 30 hari setelah kedua negara tersebut berjanji untuk mengambil langkah-langkah untuk meredakan kekhawatiran terkait keamanan perbatasan dan perdagangan narkoba.
Selain itu, Jepang sementara ini menghindari bea AS karena Trump dan Ishiba berjanji untuk memperkuat hubungan bilateral mereka selama pertemuan tersebut, dan Ishiba mengatakan kepada penyiar publik NHK pada Minggu bahwa Trump telah "Mengakui" investasi besar Jepang di AS.
Kuo mengatakan Taiwan bisa mengikuti contoh Jepang dan mengimpor lebih banyak energi AS.
Melihat pertemuan Trump-Ishiba, Kuo menambahkan, Trump tampaknya sangat ingin mendorong kebijakan energi pemerintahan tersebut dan berharap dapat memenuhi kebutuhan Washington di bidang ini.
Sebagai pengimpor energi, Taiwan telah mulai merencanakan untuk memperluas pembelian gas alam AS berdasarkan prinsip diversifikasi sumber gas, kata pejabat ekonomi tersebut.
CPC saat ini sedang bernegosiasi mengenai detail pembelian dengan pengembang gas alam yang berbasis di Alaska, dengan harapan dapat mengurangi surplus perdagangan dengan AS, menurut pejabat tersebut.
Permintaan gas alam tahunan CPC sekitar 20 juta metrik ton, dengan sumber pasokan berasal dari 14 negara (dari 20 negara eksportir global), dengan Australia, Qatar, dan AS sebagai tiga pemasok utama.
Di antara negara-negara tersebut, AS menyumbang sekitar 10 persen dari pasokan, dengan total tiga kontrak jangka panjang dengan CPC, masing-masing berlaku selama 20-25 tahun. CPC memperkirakan bahwa pada 2030, permintaan gas alam tahunan Taiwan akan meningkat beberapa juta metrik ton, menurut data perusahaan.
Selesai/IF
