Taipei, 26 Juni (CNA) Beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Taiwan telah mengembangkan program kunjungan lapangan yang terkait dengan kebudayaan Pekerja Migran Asing (PMA) untuk meningkatkan komunikasi lintas budaya, ada juga yang mengembangkan program pertanian berkelanjutan untuk memahami kecenderungan produksi pertanian secara global maupun lokal.
Kementerian Pendidikan (MOE) mengeluarkan siaran pers pada hari Rabu (26/6), menyatakan bahwa mulai tahun ini SMA National Hsinchu Senior High School (NHSHS) akan dipercayakan untuk menjalankan "Pusat Program Pendidikan Internasional" untuk membantu sekolah-sekolah dalam mengembangkan penelitian berbasis proyek serta program eksplorasi dan praktik di bidang sosial, serta berinteraksi dengan sekolah-sekolah lain.
SMA NHSHS telah mengembangkan program kunjungan lapangan "Interaksi Budaya: Budaya Pekerja Migran Zhongli" yang mengarahkan siswa untuk mengenali latar belakang budaya dan konteks sejarah PMA.
Melalui kunjungan ke komunitas PMA dan masjid serta berinteraksi dengan para PMA, siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terkait peran dan kontribusi PMA dalam masyarakat Taiwan, serta belajar untuk menghormati dan menoleransi keragaman budaya.
SMA National Singang Senior High School of Arts (SGASH) telah mengembangkan program pendidikan internasional "Dari Lahan ke Meja Makan" yang menggabungkan pengalaman bertani, memasak, serta elemen pendidikan internasional dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, mengembangkan pengalaman praktis dan mempelajari konsep serta kecenderungan pertanian berkelanjutan yang berprinsip "Semakin Lokal, Semakin Internasional."
MOE menyatakan bahwa mereka akan terus mengadakan kegiatan seminar dan pelatihan antarsekolah melalui Pusat Kurikulum Pendidikan Internasional, mendorong kerja sama dan pertukaran antarsekolah serta bersama-sama mendorong pengembangan program pendidikan internasional.
(Oleh Chen Chih-chung dan Jason Cahyadi)
Selesai/ML